Rabu 20 Sep 2023 15:15 WIB

Nilai Kerugian Akibat Kebakaran di Kuningan Sekitar Rp 15,95 Miliar

Nilai kerugian itu terhitung dari kasus kebakaran sejak awal 2023.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Kebakaran menghanguskan kandang sapi di Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (6/9/2023).
Foto: Dok Damkar Kabupaten Kuningan
Kebakaran menghanguskan kandang sapi di Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (6/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sepanjang 2023 ini menyebabkan nilai kerugian hingga mencapai miliaran rupiah. Warga di Kuningan diminta terus mewaspadai potensi kebakaran, terlebih masih musim kemarau.

Berdasarkan data UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sejak Januari hingga 19 September 2023 terdata 185 kejadian kebakaran. Di antaranya 100 kejadian kebakaran lahan/kebun dan 55 kasus kebakaran rumah.

Baca Juga

Selain itu, kebakaran pabrik enam kejadian, kebakaran gudang empat kejadian, kebakaran gedung sekolah/yayasan dua kejadian, serta kebakaran kandang ayam/kambing/sapi dan kebakaran lain-lain masing-masing sembilan kejadian.

“Total kerugian yang timbul akibat seluruh kejadian kebakaran itu mencapai Rp 15.950.565.500,” ujar Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan M Khadafi Mufti, Rabu (20/9/2023).

Khadafi mengatakan, nilai kerugian terbesar berasal dari kasus kebakaran rumah, yang mencapai Rp 8.827.950.000. Kemudian nilai kerugian akibat kebakaran lahan/kebun sebesar Rp 3.908.938.000 dan kebakaran kandang ayam/kambing/sapi senilai Rp 1.488.222.500.

Selain itu, nilai kerugian kebakaran pabrik Rp 803.750.000, kebakaran gudang Rp 464.000.000, kebakaran gedung sekolah/yayasan Rp 235.500.000, dan nilai kerugian akibat kebakaran lain-lain Rp 222.005.000.

Khadafi meminta masyarakat di Kabupaten Kuningan mewaspadai segala potensi yang bisa menyebabkan kebakaran. Seperti diakibatkan korsleting listrik, puntung rokok, tungku, gas, maupun aktivitas pembakaran sampah. “Apalagi saat ini musim kemarau disertai fenomena El Nino,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement