Ahad 15 Oct 2023 14:47 WIB

Kasus Dugaan Keracunan Siswa Bandung Barat, Polisi Tunggu Hasil Lab

Ada dua kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi di Bandung Barat belakangan ini.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah siswa SDN 3 Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan makanan diduga setelah mengonsumsi jajanan cimin.
Foto: Dok Republika
Sejumlah siswa SDN 3 Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan makanan diduga setelah mengonsumsi jajanan cimin.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI—Polisi masih menyelidiki kasus dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Ada dua kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi belakangan ini.

Salah satunya kasus 35 siswa SDN 3 Jati, Saguling, yang dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan diduga setelah mengonsumsi jajanan cimin. Satu siswa meninggal dunia. 

Baca Juga

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji sampel makanan yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat. “Kami masih menunggu hasil Labkesda untuk menentukan langkah lebih lanjut,” kata dia, saat dikonfirmasi, Ahad (15/10/2023).

Luthfi mengatakan, polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan ihwal laporan mengenai hasil uji laboratorium itu. “Jika ada sumber yang mengatakan bahwa hasil lab sudah ada, kami akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan berkaitan hasil lab tersebut,” ujar dia.

Di sisi lain, menurut Luthfi, sejumlah orang tua korban tidak menyoal lebih lanjut peristiwa yang dialami anak-anak mereka. Terlebih, penjual cimin, yang dagangannya dikonsumsi siswa, kondisinya sudah sepuh.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Jabar Rochady Hendra Setya Wibawa sebelumnya menyampaikan, berdasarkan pengujian yang dilakukan di laboratorium terhadap sampel jajanan cimin, ditemukan adanya bakteri Bacillus cereus.

“Hasilnya ada beberapa bakteri dan jamur. Kalau dilihat memang tendensi membuat diare itu Bacillus cereus di bahan baku terigu dengan tepung singkongnya,” kata Rochady, Kamis (5/10/2023).

Selain kasus tersebut, pada Rabu (11/10/2023) dilaporkan setidaknya 20 siswa SDN 1 dan 2 Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengalami gejala keracunan. Diduga gejala keracunan itu muncul setelah para siswa mengonsumsi jajanan yoghurt.

Terkait kasus siswa SDN Cimerang, Luthfi mengatakan, penyelidikan dilakukan jajaran polsek setempat. “Kasus itu yang menangani Polsek Padalarang,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement