Kamis 30 Oct 2025 08:39 WIB

Kawasan Dataran Tinggi Lembang Langganan Banjir, Bupati Jeje: Pa Dedi Mulyadi Sudah Respon

Status jalan yang kerap diterjang banjir itu milik Pemprov Jabar

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Banjir terjadi di Jalan Panorama dan Kayuambon, kawasan Pasar Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (Ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf
Banjir terjadi di Jalan Panorama dan Kayuambon, kawasan Pasar Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menyebutkan, Pemprov Jabar segera mengentaskan masalah banjir langganan di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ia sudah berkomunikasi langsung dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Daerah langganan banjir di Lembang meliputi Jalan Raya Tangkuban Parahu, Jalan Panorama, Jalan Maribaya, hingga Jalan Kolonel Masturi. Kondisi itu membuat warga jemu, menuntut wujud nyata pemerintah demi mengentaskan masalah.

Baca Juga

"Saya sudah kontakan dengan Pak Gubernur (Dedi Mulyadi), dan alhamdulillah sudah dapat respon untuk membantu penyelesaian banjir di Lembang," ujar Jeje saat dikonfirmasi, Kamis (30/10/2025).

Jeje mengatakan, status jalan yang kerap diterjang banjir itu milik Pemprov Jabar. Penanganan banjir dilakukan dengan merevitalisasi drainase yang semestinya menampung air dari daerah hulu. Namun drainase tak mampu menampung air sehingga akhirnya meluap menggenangi jalan.

"Buat pengerjaannya mulai di akhir Oktober ini atau awal November, itu memang karena jalannya juga di Panorama kewenangan provinsi. Kemudian di tahun berikutnya sisanya di jalan kabupaten kita yang kerjakan," kata Jeje.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Asep Sehabudin mengatakan, banjir langganan khususnya di Jalan Panorama Lembang itu dikarenakan daya tampung drainase atau saluran yang tidak sepadan dengan air dari hulu disaat hujan deras dengan curah tinggi menerjang.

"Jadi memang enggak seimbang antara beban air yang tinggi dengan kondisi drainase yang kurang optimal. Tapi salurannya terus dibersihkan supaya genangannya tidak terlalu lama," kata Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement