REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Sejumlah desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terdampak kekeringan pada musim kemarau ini. Bantuan air bersih disalurkan ke desa-desa terdampak kekeringan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, pada periode 16 September-23 Oktober 2023, total bantuan air bersih yang disalurkan untuk warga di desa-desa terdampak kekeringan mencapai 402 ribu liter. “Ada 14 desa,” kata dia, Senin (23/10/2023).
Dari 14 desa itu, Indra mengatakan, bantuan air bersih paling banyak disalurkan ke Desa Cihanjaro di Kecamatan Karangkancana, yaitu mencapai 85.500 liter. Kemudian ke Desa Cileuya (Kecamatan Cimahi) sebanyak 61 ribu liter, Desa Simpayjaya (Kecamatan Karangkancana) 48.500 liter, dan Desa Cimulya (Kecamatan Cimahi) 45 ribu liter.
Kemudian ke Desa Kananga (Kecamatan Cimahi) 41 ribu liter, Desa Cihaur (Kecamatan Ciawigebang) 39 ribu liter, Desa Tugumulya (Kecamatan Darma) 33 ribu liter, Desa Kawungsari (Kecamatan Cibeureum) 15 ribu liter, serta ke Desa Ciwaru (Kecamatan Ciwaru) 9.000 liter.
Selain itu, bantuan air bersih masing-masing 5.000 liter disalurkan ke Desa Cibeureum (Kecamatan Cibeureum), Desa Dukuhdalem (Kecamatan Japara), Desa Sukadana (Kecamatan Cibeureum), Desa Kalimanggis Wetan (Kecamatan Kalimanggis), dan ke Desa Mekarjaya (Kecamatan Cimahi).
Pada Senin ini, Indra mengatakan, bantuan air bersih masing-masing 5.000 liter disalurkan untuk warga di Desa Cibeureum dan Sukadana di Kecamatan Cibeureum, serta Desa Dukuhdalem di Kecamatan Japara.
Menurut Indra, bantuan air ke Desa Cibeureum ditujukan untuk 62 kepala keluarga (KK) atau 138 jiwa di Dusun 3. Sementara di Desa Sukadana ditujukan untuk 198 KK atau 623 jiwa. Adapun bantuan air bersih ke Desa Dukuhdalem ditujukan bagi 333 KK atau 708 jiwa.