Selasa 24 Oct 2023 17:13 WIB

Terjadi Kebakaran di Gunung Papandayan Garut, Pendakian Ditutup Total

Lebih dari 100 personel gabungan dikerahkan untuk menangani kebakaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Petugas melakukan pemadaman kebakaran di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).
Foto: Dok BPBD Kabupaten Garut
Petugas melakukan pemadaman kebakaran di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Aktivitas pendakian di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, ditutup. Penutupan dilakukan lantaran terjadi kebakaran di kawasan gunung itu.

Kebakaran di Gunung Papandayan dilaporkan terjadi sejak Ahad (22/10/2023) malam. Hingga Selasa (24/10/2023) siang, api belum bisa dipadamkan. Karenanya, aktivitas pendakian ditutup. “Untuk aktivitas pendakian ditutup total,” kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Kabupaten Garut Dodi Arisandi, saat dikonfirmasi Republika, Selasa siang.

Baca Juga

Sementara untuk kunjungan wisata ke pemandian air panas dan lainnya di area kaki Gunung Papandayan, menurut Dodi, masih diperbolehkan.

Ihwal penanganan kebakaran, Dodi menjelaskan, sudah dikerahkan sekitar 152 personel gabungan sejak Selasa pagi. Personel itu dibagi dalam tiga regu. Dua regu pemadaman dan satu regu logistik.

Satu regu pemadam disebut difokuskan melakukan penanganan di area Blok Masigit. Satu regu lainnya melakukan penanganan di area Blok Tegal Alun untuk membuat sekat bakar.

Berdasarkan pendataan sementara, luasan area yang terbakar di kawasan Gunung Papandayan diperkirakan sekitar 50 hektare. Luas pasti area yang terdampak masih dalam perhitungan. “Kami sekarang fokus pemadaman,” kata Dodi. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar mengatakan, ada sejumlah kendala dalam penanganan kebakaran di kawasan Gunung Papandayan.

Salah satunya kondisi medan yang terjal dan berada di lokasi yang tinggi. “Ditambah lagi kondisi angin kencang, menyulitkan upaya penanganan. Karena angin memungkinkan penyebaran titik api yang sulit diatasi,” ujar Aah, Selasa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement