Rabu 25 Oct 2023 23:45 WIB

RSUD Bandung Kiwari Upayakan Layanan Ramah Lansia dan Difabel

Sejumlah sarana dan layanan di RSUD dirancang memudahkan lansia dan difabel.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas kesehatan beraktivitas di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Bandung Kiwari.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
(ILUSTRASI) Petugas kesehatan beraktivitas di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Bandung Kiwari.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — RSUD Bandung Kiwari di Kota Bandung, Jawa Barat, disebut berupaya menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih inklusif. Untuk itu, pelayanan terhadap pasien lanjut usia (lansia) dan disabilitas menjadi atensi.

Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yorisa Sativa, mengatakan, pihaknya mempunyai program Layanan Ramah Lansia dan Disabilitas Paripurna Istimewa (Laraspurwa). “Langkah ini diambil karena data menunjukkan banyak lansia dan disabilitas yang memerlukan pelayanan kesehatan yang lebih mudah diakses,” ujar dia, sebagaimana dilansir Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga

Yorisa mengatakan, sejumlah sarana di bangunan RSUD Bandung Kiwari dirancang untuk memudahkan akses pasien lansia dan difabel, seperti sarana pegangan, tangga, dan akses kursi roda. 

Menurut dia, ada pula “one button service” yang dapat digunakan warga lansia agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengantre lama. “RSUD kami juga memiliki tenaga medis yang terlatih dalam geriatri, yaitu ilmu penyakit dalam yang khusus berkaitan dengan lansia,” kata dia.

Dengan Laraspurwa, Yorisa mengharapkan RSUD Bandung Kiwari dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien lansia dan difabel.

Menurut dia, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap pasien secara keseluruhan. “Fokus RSUD ini adalah memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh warga Kota Bandung,” ujar dia.

Saat ini, Yorisa mengatakan, di RSUD Bandung Kiwari tersedia 23 pelayanan spesialis dan 17 subspesialis. RSUD Bandung Kiwari disebut didukung dokter spesialis dalam berbagai bidang, termasuk psikiater, psikolog, dan bedah anak. “Dengan upaya tersebut, rumah sakit berkelas B ini dapat menerima rujukan dari kelas C atau D,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement