REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Sudah satu bulan kebakaran di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih belum bisa dipadamkan. Imbasnya, sejak Senin (6/11/2023), pengangkutan sampah ke TPA tersebut dihentikan sementara waktu.
“Sementara dihentikan karena kebakaran masih terjadi. Kami masih melakukan pemadaman di lapangan,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLHK Kabupaten Pangandaran, Wagiso, saat dikonfirmasi Republika, Selasa (7/11/2023).
Penghentian sementara pengangkutan ke TPA Purbahayu itu disebut membuat sampah menumpuk di sejumlah lokasi. Wagiso mengakui masih banyak sampah yang belum diangkut dari sumbernya.
Menurut Wagiso, penghentian pengangkutan sampah itu merupakan tuntutan dari warga yang tinggal di sekitar TPA Purbahayu. Warga sekitar meminta kebakaran di area TPA dipadamkan terlebih dahulu sebelum menampung sampah baru.
Pasalnya, warga sekitar masih terdampak asap kebakaran dari TPA. Wagiso mengakui, dampak asap kebakaran terhadap warga sekitar, terutama pada malam hari. Karenanya, warga sekitar menuntut pemadaman dilakukan dengan maksimal. “Warga mau kalau sudah padam boleh dibuka lagi,” kata dia.
Kebakaran di area TPA Purbahayu pertama kali diketahui pada Jumat (6/10/2023). Menurut Wagiso, saat ini kondisi api yang tampak sebenarnya sudah kecil. Ia mengatakan, petugas juga sudah membuat sekat agar api tidak merembet ke area lain atau tumpukan sampah yang baru.
Namun, asap kebakaran masih mengepul. Warga sekitar TPA mengkhawatirkan kebakaran meluas. “Kami sekarang masih melakukan pemadaman. Mudah-mudahan cepat hujan di Pangandaran,” ujar Wagiso.