Rabu 13 Dec 2023 17:24 WIB

Opadi di Tasikmalaya, Warga Bisa Beli Beras dan Minyak Goreng Lebih Murah

Opadi merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Noneng Komara meninjau pelaksanaan Optimalisasi Pusat Distribusi untuk Pengendalian Inflasi di Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Rabu (13/12/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Noneng Komara meninjau pelaksanaan Optimalisasi Pusat Distribusi untuk Pengendalian Inflasi di Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Rabu (13/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar kegiatan Optimalisasi Pusat Distribusi Provinsi untuk Pengendalian Inflasi (Opadi) di tiga lokasi wilayah Kota Tasikmalaya. Pada Opadi di Kota Tasikmalaya ini disediakan komoditas beras dan minyak goreng, yang dijual dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran.

Kepala Disperindag Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan, Opadi merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi di wilayah Jabar. Apalagi, menjelang momen Natal dan tahun baru (Nataru), di mana biasanya harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. 

Baca Juga

“Targetnya adalah daerah yang inflasinya tinggi. Kota Tasikmalaya merupakan salah satunya,” kata Noneng, saat memantau pelaksanaan Opandi di Kantor Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Rabu (13/12/2023). 

Menurut Noneng, berdasarkan hasil kajian para akademisi, Kota Tasikmalaya dan Kota Cirebon, juga Kota Bandung, memiliki potensi peningkatan inflasi pada akhir tahun. Karena itu, pihaknya melakukan kegiatan Opadi di tiga daerah tersebut.

Noneng menjelaskan, untuk Opadi ini disediakan komoditas beras, minyak goreng, cabai merah, dan cabai rawit. Namun, komoditas yang disediakan saat pelaksanaan Opadi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. “Kota Tasikmalaya mendapatkan komoditas beras dan minyak goreng. Namun, minyaknya saya kira butuh ditambah lagi,” ujar Noneng.

Berdasarkan pantauan Republika, komoditas beras dalam kegiatan Opadi itu dijual dengan harga Rp 47 ribu per lima kilogram. Sementara minyak goreng dijual Rp 12.400 per liter.

Penyediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau ini diapresiasi sejumlah masyarakat. Salah satunya Noneng (41 tahun), yang mengaku merasa terbantu di saat harga beras dan minyak goreng yang tinggi di pasaran. “Sangat membantu. Harganya lebih murah,” kata dia.

Namun, menurut Noneng, pembelian beras dan minyak goreng saat kegiatan Opadi ini dibatasi. Satu kartu tanda penduduk (KTP) hanya diperbolehkan membeli beras sebanyak lima kilogram dan dua liter minyak goreng. 

Noneng berharap pelaksanaan kegiatan itu dapat dilakukan secara berkala. Komoditas yang dijual juga diharapkan lebih banyak. “Kalau bisa ada bahan sembako lain, misalnya gula dan terigu. Kalau cabai mah di sini tidak terlalu pengaruh, soalnya warga menanam sendiri di rumah,” kata dia.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah, mengatakan, Opadi dilaksanakan di Kecamatan Kawalu, Kecamatan Mangkubumi, dan Kecamatan Tamansari. Pelaksanaan Opadi dimulai sejak Selasa (12/12/2023) hingga Kamis (14/12/2023).

“Kami pilih tiga kecamatan itu karena data kemiskinan paling banyak di sana. Itu jadi pertimbangan operasi pasar murah diprioritaskan di tiga wilayah itu,” kata Apep.

Apep menjelaskan, beras yang disediakan untuk Opadi di Kecamatan Kawalu sebanyak 16.216 paket berisi lima kilogram, di Kecamatan Mangkubumi 15.400 paket berisi lima kilogram, dan di Kecamatan Tamansari 15.200 paket berisi lima kilogram. Sementara minyak goreng disediakan 17.600 liter untuk masing-masing kecamatan. “Ini beras bagus dan minyak premium,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement