REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan jamaah menghadiri acara milad satu tahun Masjid Raya Al Jabbar di kompleks Masjid Al Jabbar yang terletak di Cimincrang, Kota Bandung, Ahad (31/12/2023). Berbagai rangkaian kegiatan pun dilaksanakan di area Masjid Raya Al Jabbar.
Acara bertajuk Sambara atau Satu Tahun Membersamai Masjid Raya Al Jabbar tersebut dimulai sejak subuh hingga malam hari. Acara milad diawali dengan Sholat Subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan tausyiah akbar oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi dan Ustadz Yayat Ruhiyat.
Tak hanya di dalam masjid yang diresmikan 30 Desember 2022 oleh Gubernur Jabar periode 2018 - 2023 Ridwan Kamil tersebut, di luar pun diramaikan dengan pameran dan bazar, yang berlangsung hingga malam hari.
Menurut Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar, Masjid Raya Al Jabbar kini menjadi ikon penting bagi masyarakat Jabar khususnya dan Indonesia pada umumnya. Bahkan, dia mengklaim, masyarakat Asia Tenggara pun sudah mulai mencintai Masjid Raya Al Jabbar.
"Datang ke Masjid Raya Al Jabbar menjadi pengalaman ibadah yang indah, menikmati lanskap dan wisata religi dalam satu tempat," ujar Dodo, akhir pekan ini.
Masjid Raya Al Jabbar yang kini menjadi ikon kokohnya religiusitas masyarakat di Jawa Barat, mampu menampung jamaah hingga sebanyak 33 ribu hingga 40 ribu orang, 10 ribu di antaranya dapat ditampung di dalam masjid. Didesain oleh Ridwan Kamil yang diinisiasi bersama dengan mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, masjid ini dibangun selama lima tahun. Luas masjid adalah 99 x 99 sesuai dengan jumlah asmaul husna.
Luas lahan keseluruhan yang mencapai 21 Ha menunjukkan masjid dibangun pada abad ke -21. Memiliki empat menara dengan ketinggian 99 meter, Al Jabbar sendiri merupakan salah satu asmaul husna yang memiliki arti Maha Besar atau Maha Perkasa.
"Siapa saja yang pernah datang ke Masjid Raya Al Jabbar akan memiliki kenangan indah. Mari makmurkan dengan syiar Islam yang semakin kokoh seperti Al Jabbar," katanya.