Selasa 02 Jan 2024 14:13 WIB

Dinding Terowongan Tol Cisumdawu tak Retak, PUPR Pastikan Aman Dilintasi

Info dinding terowongan retak akibat gempa bumi yang beredar di media sosial hoaks

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kendaraan melintas di terowongan kembar Jalan Tol Cisumdawu, di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023). Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo, pemerintah melalui Kementerian PUPR menggratiskan tarif tol hingga 2-3 pekan ke depan.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kendaraan melintas di terowongan kembar Jalan Tol Cisumdawu, di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023). Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo, pemerintah melalui Kementerian PUPR menggratiskan tarif tol hingga 2-3 pekan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pascagempa Sumedang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa twin tunnel atau terowongan di Tol Cisumdawu aman dilintasi para pengguna kendaraan. PUPR menyatakan bahwa informasi keretakan di dinding terowongan akibat gempa bumi yang beredar di media sosial tidak benar atau hoaks.

Menurut Pejabat Fungsional Utama Bidang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Achmad Gani, keretakan di dinding terowongan akibat gempa bumi yang beredar di media sosial tidak benar. Ia menyebut bahwa itu merupakan sambungan-sambungan dari segmen-segmen dinding terowongan.

Baca Juga

"Saya tegaskan bahwa twin tunnel itu tidak berbahaya untuk pengguna yang melewati. Laporan yang terjadi soal keretakan itu, sebenarnya itu bukan keretakan tapi bentukan dari segmen-segmen saat pembangunan," ujar Achmad di RSUD Sumedang, Selasa (2/1/2024).

Achmad mengatakan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah menyampaikan hal tersebut bahwa bukan keretakan. Namun, segmen-segmen sambungan saat pembangunan.

Menurut dia, dengan debu-debu yang menempel maka berakumulasi menjadi tidak rata. Jadi, hal itu bukan disebabkan oleh gempa bumi Sumedang. Karena, kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan bukan karena gempa bumi. Ia menyebut kondisi tersebut terjadi di beberapa titik di sisi kiri dan kanan terowongan.

Achmad menambahkan, pihaknya juga telah melakukan asesmen sederhana terkait bangunan RSUD Sumedang. Hasilnya aman tidak mengalami kerusakan signifikan.

"Menindaklanjuti apa yang kami lakukan pada hari ini kami melakukan asesmen kasat mata saja di RSUD ini dan ternyata kerusakan tidak terlalu signifikan masih aman," katanya.

Namun, kata Achmad, ia tetap menurunkan tim asesmen untuk memastikan apakah fatal atau tidak. Ternyata, secara umum baik. Begitu juga, kalau dibandingkan dengan kota-kota lainnya yang mengalami hal serupa. 

"Secara umum oke oke saja. Kalau kita lihat dan bandingkan di kota kota lain itu kelihatannya bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement