Senin 19 Feb 2024 12:07 WIB

Harga Beras, Telur Ayam Hingga Cabai Rawit di Bandung Melonjak, Ini Penyebabnya

Kenaikan harga cabai rawit terjadi karena faktor alam kondisi cuaca ekstrim

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Warga antre membeli beras di operasi pasar beras Medium SPHP Bulog, yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung di Taman Film, Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (19/2/2024). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya Pemkot Bandung untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga. Dalam operasi pasar itu beras dijual Rp 53 ribu per lima kilogram.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Warga antre membeli beras di operasi pasar beras Medium SPHP Bulog, yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung di Taman Film, Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (19/2/2024). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya Pemkot Bandung untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga. Dalam operasi pasar itu beras dijual Rp 53 ribu per lima kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Sejumlah harga komoditas di pasar tradisional di Kota Bandung masih mengalami kenaikan. Beberapa di antaranya yaitu beras, telur ayam dan komoditas cabai sedangkan komoditas lainnya relatif stabil.

Menurut Kabid Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Meiwan Kartiwa, sebagian harga komoditas di pasar tradisional masih mengalami kenaikan. Namun, beberapa diantaranya relatif stabil.

Baca Juga

"Beras memang agak naik, medium yang murah di pasar Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per kilogram, premium Rp 15.500 sampai sampai Rp 17.000 per kilogram," ujar Meiwan di sela-sela operasi beras murah di Kecamatan Buahbatu, Senin (19/2/2024).

Meiwan mengatakan, harga komoditas lain cabai rawit merah Rp 60.000 hingga Rp 80.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 40.000 hingga Rp 60.000 per kilogram. Sedangkan cabai rawit tanjung Rp 100 ribu per kilogram. "Daging ayam Rp 36 ribu hingga Rp 38 ribu, telur ayam Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram ada kenaikan, yang lain relatif stabil," katanya.

Meiwan menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit tersebut terjadi karena faktor alam yaitu kondisi cuaca ekstrem. Ia mengatakan pihaknya terus melakukan monitoring terhadap ketersediaan stok komoditas serta melakukan operasi pasar beras murah.

Di tengah kelangkaan beras premium di ritel, kata dia, operasi pasar dan beras murah dilakukan di 30 kecamatan hingga awal Maret jelang bulan puasa Ramadhan. Masing-masing kecamatan mendapatkan jatah 10 ton beras medium SPHP Bulog.

Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan ketersediaan beras SPHP di Bulog Kota Bandung relatif aman hingga bulan puasa Ramadhan. Ia mengatakan pihaknya menggelar operasi pasar murah dan beras murah di 30 kecamatan.

"Masing-masing kecamatan diberi kuota 10 ton beras medium," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement