Selasa 20 Feb 2024 14:32 WIB

Gerakan Pangan Murah akan Digelar di 31 Kecamatan di Indramayu, 21 Februari Hingga 4 Maret

Gerakan pangan murah sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok, terutama beras

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ratusan warga rela berdesakan demi mendapat beras murah subsidi SPHP di kantor kecamatan Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat, Selasa (20/2/2024).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ratusan warga rela berdesakan demi mendapat beras murah subsidi SPHP di kantor kecamatan Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat, Selasa (20/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--- Gerakan pangan murah (GPM) bakal dilakukan di 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu. Hal itu sebagai upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok yang melambung di pasaran. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Gerakan Pengendalian Inflasi Daerah berupa Gerakan Pangan Murah, di Ruang Ki Tinggil Setda Kabupaten Indramayu, Senin (19/2/2024).

Sekda Kabupaten Indramayu, Aep Surahman mengatakan, Gerakan Pangan Murah merupakan upaya yang dilakukan oleh Pemkab Indramayu guna menstabilkan harga bahan pokok. Menurutnya, pemerintah hadir membantu meringankan beban masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi daerah di Kabupaten Indramayu.

Baca Juga

‘’Ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok, terutama beras, yang saat ini cukup melonjak harganya,’’ kata Aep.

Aep berharap, kehadiran Gerakan Pangan Murah dapat menekan kenaikan harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Dalam kegiatan itu, Pemkab Indramayu bekerja sama dengan Bulog Indramayu.

Sementara itu, Plt Kepala DKPP Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto menjelaskan, Gerakan Pangan Murah akan diselenggarakan pada 21 Februari hingga 4 Maret 2024. ‘’Rencananya akan berlangsung di 31 kecamatan secara bergiliran,’’ kata Sugeng.

Adapun komoditas yang dijual dalam kegiatan itu di antaranya, beras, gula, dan minyak. Semuanya akan dijual dengan harga dibawah pasar. Seperti misalnya beras, dijual dengan kisaran harga Rp 10.900 per kilogram, gula pasir Rp 17 ribu per kilogram, serta minyak goreng Rp 14.600 per liter.

Sugeng pun berpesan kepada masyarakat untuk tidak panic buying. Dia meminta agar masyarakat bijak membeli barang yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement