REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Kesedihan terlihat jelas di raut muka Munirah (62 tahun) ibu kandung dari Irwanto (43 tahun) pengemudi ojek online (ojol) yang tewas ditabrak mobil Toyota Harrier pada Sabtu (30/3/2024) dini hari. Matanya bengkak, air matanya jatuh saat bercerita mengenang anak pertamanya tersebut.
Ia mengaku kaget saat mendengar anak pertamanya meninggal dunia ditabrak mobil Harrier di Jalan BKR, Kota Bandung. Terlebih satu hari sebelum kejadian, ia mengatakan anaknya berperilaku tidak biasa. "Kalau mau pergi (ngojek) biasanya sesudah buka (puasa), ini siang-siang udah pergi," ujar Munirah ditemui di kediamannya di Jalan Maleber Utara, Kota Bandung, Senin (1/3/2024).
Munirah sempat menanyakan kepada Irwanto alasan berangkat lebih awal dari biasanya. Ia pun mendapatkan jawaban anaknya ingin mencari rezeki lebih jelang Lebaran. "Mau cari rezeki," ucap dia menirukan perkataan Irwanto.
Munirah pun mengingatkan anaknya untuk berhati-hati selama ngojek. Hingga akhirnya, ia mendapatkan informasi saat sahur, anaknya kecelakaan dan meninggal dunia. Saat mengetahui anaknya meninggal dunia, ia pun sempat pingsan dan tidak percaya anaknya telah tiada.
Sementara itu salah seorang adik almarhum Mira Yuliana mengungkapkan kakaknya tersebut menjanjikan kepada ketiga anaknya akan membelikan baju Lebaran 1445 Hijriah. Namun janji tersebut tidak dapat dilaksanakan sebab almarhum kini meninggal dunia. "Almarhum janji mau beli baju Lebaran di King buat anak-anaknya," kata dia.
Teman dekat almarhum yang berprofesi sama sebagai ojol Dedi mengatakan almarhum meninggalkan tiga orang anak. Mereka yaitu Muhammad Rizky Pratama (16 tahun), Dessafa Sakhi (11 tahun) dan Muhammad Alif Hafizh (7 tahun).
Sebelum almarhum meninggal dunia, kata dia, istri dari almarhum yaitu Pepi Duto terlebih dahulu meninggal dunia pada 2019 akibat sakit. Dedi mengatakan Irwanto yang sempat bekerja di pabrik di Cikarang memilih resign dan kembali ke rumah ibunya yang sudah lama tinggal sendirian.
Adik kedua almarhum Juni Haryanto mengaku keluarga saat ini fokus untuk menjaga kondisi psikologis ketiga anak almarhum. Mereka pun berupaya agar sepeninggal orang tuanya, anak-anak almarhum tetap bersekolah.
"Anak-anak almarhum shock luar biasa, kita lagi berupaya menenangkan," kata dia.
Sebelumnya, Irwanto tewas usai sepeda motor yang dikendarainya ditabrak mobil Toyota Harrier hingga terseret beberapa meter. Almarhum ditabrak oleh pengemudi mobil Satria Kusumah Wardana yang diduga mabuk.