Kamis 09 May 2024 18:38 WIB

Belasan UMKM Persis Banjaran Dilatih Gunakan Aplikasi Keuangan Digital

Salah satu kegagalan terbesar UMKM 2 tahun pertama tak konsisten mencatat keuangan

PKM dengan tema Pelatihan Penggunaan Aplikasi Point of Sales Syariah KAASHIR
Foto: Dok Republika
PKM dengan tema Pelatihan Penggunaan Aplikasi Point of Sales Syariah KAASHIR

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Perwakilan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Univesitas Islam Bandung (Unisba), menggandeng Pemuda PC Persis Banjaran, Kabupaten Bandung menggelar Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Yakni, mengusung tema Pelatihan Penggunaan Aplikasi Point of Sales Syariah KAASHIR pada Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Persis Banjaran. 

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama tahun ke-3 antara kedua belah pihak, sesuai roadmap yang disusun oleh tim PKM prodi Akuntansi FEB Unisba, dan didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisba. 

Baca Juga

Sebelumnya, pada 2022 tim PKM yang diketuai Rini Lestari memberikan pelatihan pencatatan keuangan dan pemasaran digital untuk UMKM. Kemudian pada 2023, dimulailah proyek pengembangan aplikasi point of sales syariah berbasis Android dengan nama KAASHIR.

Tahun ini, kepemimpinan beralih pada Rudy Hartanto, melanjutkan proyek sebelumnya. Menurutnya, setelah melalui alpha dan beta testing, saatnya aplikasi disosialisasikan kepada pelaku usaha, khususnya yang bergerak di bidang perdagangan. Aplikasi ini, diharapkan dapat menjadi andalan pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk melakukan pencatatan keuangan, sekaligus menghitung zakat perdagangan dari kegiatan usahanya.

"Kegiatan pengabdian kali ini diikuti oleh 11 pelaku UMKM yang bergerak di bidang perdagangan," ujar Rudy dalam keterangan reseminya, Kamis (9/5/2024). 

Rudy mengatakan pihaknya berterima kasih kepada PC Persis Banjaran yang telah bekerja sama dengan baik dalam 3 tahun terakhir. Serta, berharap kerja sama tersebut terus berlanjut hingga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. 

Dosen Prodi Akuntansi FEB Unisba, Andhika Anandya mengatakan, salah satu kegagalan terbesar UMKM dalam 2 tahun pertama adalah tidak adanya konsistensi dan ketepatan dalam pencatatan keuangan. Seringkali karena minimnya literasi, atau karena sulitnya rutinitas mencatat. 

Sebagai mitigasi atas kegagalan, kata dia, pemateri mendorong peserta untuk mulai melakukan pencatatan online. Menurutnya, terdapat beberapa manfaat yang bisa diraih, yaitu rapi dan sistematis, terhindar dari salah hitung, lebih mudah dalam melakukan evaluasi dan pembuatan laporan, dan data aman karena tersimpan secara digital. 

Pengenalan Aplikasi Point of Sales Syariah KAASHIR sekaligus pelatihan penggunaannya, yang dipandu langsung oleh Lukmanul Hakim Firdaus, selaku ketua tim pengembang aplikasi, dosen Politektik Negeri Bandung (POLBAN), sekaligus Pemuda PC Persis Banjaran. Para peserta, diminta untuk menginstal aplikasi KAASHIR di masing-masing telepon pintarnya, kemudian dibagi dalam 4 tim yang masing-masing dipandu oleh 1 fasilitator. 

Peserta dipandu untuk mengenali fitur dalam aplikasi, memahami langkah-langkah pencatatan, hingga bisa menghitung zakat secara otomatis. Peserta tampak antusias, sesekali bertanya, dan menyampaikan kendala saat terjadi error dalam penggunaan aplikasi. Setiap masukan dari peserta menjadi umpan balik bagi pengembang dalam menyempurnakan aplikasi.

Tidak berhenti sampai di sini, peserta diwajibkan untuk menggunakan aplikasi KAASHIR untuk kegiatan usahanya selama 1 bulan hingga 31 Mei 2024. Pendampingan dilanjutkan secara daring dalam group WhatsApp oleh para dosen, mahasiswa dan fasilitator dari tim pengembang aplikasi. 

Ketua PC Persis Banjaran, Ustadz HD Pandi memberikan motivasi kepada para peserta, agar istiqomah melakukan pencatatan keuangan. Jadi, bukan semata demi kesuksesan bisnis, tapi juga dalam rangka ketaatan pada syariat. Sehingga bisnis yang dijalankan berdimensi dunia dan akhirat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement