Rabu 31 Jul 2024 13:25 WIB

Cerita Tetangga tentang Perubahan Sikap Korban Kerangka Manusia, Terakhir Bertemu 2019

Ai bersama warga lainnya sempat berpikir jika korban sudah pindah ke Sumedang

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Dua kerangka manusia di temukan di dalam rumah Perumahan Tani Mulya, RT 11 RW 15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat
Foto: Foto M Fauzi Ridwan
Dua kerangka manusia di temukan di dalam rumah Perumahan Tani Mulya, RT 11 RW 15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ai Suryati salah seorang tetangga dari dua orang korban yang ditemukan sudah menjadi kerangka manusia di sebuah rumah di RT 10 RW 15, Desa Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat bercerita tentang perubahan sikap yang dialami korban. Identitas kedua korban diketahui bernama Ituh Indah Hayati (55 tahun) dan Elia Imanuel Putra (24 tahun).

Ai mengaku mengenal dengan korban Ituh saat yang bersangkutan tinggal di perumahan Tanimulya sejak tahun 1990-an. Ai sendiri tinggal di perumahan tersebut sejak tahun 1990-an.

Baca Juga

BACA JUGA: Pemerintah Hapus Sunat Perempuan, Ini Bunyi Fatwa MUI Soal Pelarangan Khitan Perempuan

"Kalau kenal udah lama sebelum tahun 2000, awal-awal pindah ke sini suka ngobrol," ujar Ai saat ditemui di rumahnya, Rabu (31/7/2024).

Saat anaknya Elia lahir tahun 2000, Ai mengatakan korban Ituh sering bercerita tentang kebanggaan memiliki anak laki-laki. Namun, seiring waktu sejak tahun 2007 yang bersangkutan mulai jarang berkomunikasi dengan tetangga lainnya termasuk dirinya.

Terakhir melihat korban, kata Ai, pada tahun 2019 sebelum pandemi Corona terjadi. Ia melihat korban tengah melintasi rumahnya berangkat kerja di katering yang masih berada di lingkungan perumahan.

Setelah pandemi Corona berlangsung, ia mendengar jika korban tidak lagi bekerja di katering dan banyak menghabiskan waktu di rumah. Komunikasi dengan korban pun semakin jarang bahkan tidak pernah sama sekali. "Makin ke sini makin pendiam dan tertutup," kata Ai.

Ai pun mendapatkan informasi jika yang bersangkutan pindah ke Sumedang untuk bekerja di panti jompo. Hal itu diperkuat dengan rumah korban yang digembok dan sepi. Serta tidak terurus dan tidak terlihat aktivitas karena kondisi lampu mati.

"Saya biasa nyuruh orang untuk bersihin (rumput di depan rumah korban) karena suka dipakai buat tempat buang sampah," katanya.

Ai bersama warga lainnya sempat berpikir jika korban sudah pindah ke Sumedang. Namun, saat mengetahui temuan kerangka manusia di rumah korban yang diduga Ituh dan Elia, ia bersama warga lainnya merasa kaget. "Kaget tahunya kosong udah pindah ke Sumedang, nyangka kosong karena digembok terus sepi aja," kata dia.

Ai pun mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan suami korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement