REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Silaturahim antar mitra deradikalisasi (mantan napi terorisme) tentunya menjadi satu hal yang sangat penting sebagai upaya untuk membangun komunikasi, membangun kebersamaan, membangun kesepahaman, dan juga untuk melakukan peningkatan pemberdayaan di berbagai bidang antar sesama mitra deradikalisai itu sendiri.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Komjen Pol (Purn) Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si., disela sela mengunjungi acara Silaturahmi Kebangsaan BNPT bersama Mitra Deradikalisasi se-Jabodetabek yang bertajuk "Menghargai Perbedaan, Mengukuhkan Persatuan dalam Toleransi" di Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Hari ini kita melaksanakan gathering kepada mitra deradikalisasi beserta keluarganya yang tinggal di Jabodetabek sebagai upaya untuk menjalin tali silaturahmi . Kita juga ingin mensosialisasikan pentingnya keberadaan Yayasan Yayasan yang ada di bawah binaan BNPT dan juga Densus 88 Polri,” ujar Komjen Pol (Purn). Rycko Amelza Dahniel.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa keberadaan Yayasan-yayasan tersebut mempunyai tujuan untuk membangun dan melakukan pemberdayaan di berbagai bidang baik itu di bidang wawasan wirausaha, bidang ekonomi, pendidikan dan sebagainya.
Silaturahim tersebut juga sebagai upaya untuk menginventarisasi berbagai kebutuhan-kebutuhanuntuk dapat meningkatkan kesejahteraan bagi mitra deradikalisasi termnasuk uapaya untuk meningkatkan pendidikan terutama untuk anak-anak dari mitra deradikalisasi tersebut.
“Kita baru tahu ternyata ada diantara kawan-kawan mitra deradikalisasi ini yang belum mengetahui adanya paguyuban. Padahal paguyuban ini sangat penting sekali bagi mereka sebagai perkumpulan bukan hanya untuk sekedar silaturahmi, tapi juga untuk membangun wawasan kebangsaan, membangun wawasan keagamaan, membangun wawasan kewirausahaan. Nah inilah wadahnya kita berkumpul di sini,” ujarnya.
Dan lebih daripada itu menurut alumni Akpol tahun 1988 ini, silaturahim ini sebagai upaya untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain bagi mitra deradikalisai tersebut agar tidak kembali dipengaruhi atau terpengaruh terhadap ideologi kekerasan. Karena BNPT sendiri sejak dari awal menginginkan agar mitra deradikalisasi ini menjadi agen perubahan.
“Untuk wadahnya karena jumlahnya banyak dan terpencar di berbagai daerah, maka untuk memudahkan mereka maka kita membentuk paguyuban. Kita sosialisasikan di sini. Inilah pentingnya kita membangun paguyuban, Manfaatnya, di mana sebetulnya mereka ingin bercerita dan meminta bantuan, bahkan ada yang ingin membantu tetapi tidak ada salurannya atau wadahnya, maka kita ketemukan di acara silaturahmi kebangsaan ini,” katanya mengakhiri.
Sementara itu Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI H. Roedy Widodo dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui silaturahmi ini, akan dapat memperkuat ikatan persaudaraan, berbagi pengalaman, dan saling menguatkan. Sehingga pertemuan tersebut dapat menjadi momentum untuk membangun masa depan yang lebih cerah, yang mana setiap individu memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.
“Saya berharap, kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan para mitra deradikalisasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme dapat membangun ketahanan nasional yang kokoh, sehingga indonesia dapat terus maju dan berkembang sebagai bangsa yang berdaulat, adil, dan Makmur,” ujar Mayjen Roedy Widodo.