REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keraton Kasepuhan Cirebon kembali menggelar tradisi panjang jimat untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (16/9/2024) malam. Tradisi yang telah berlangsung turun temurun itu sebelumnya sempat tidak digelar selama empat tahun sejak adanya pandemi Covid-19.
‘’Tahun ini mulai kembali. Kesultanan Kasepuhan bersatu kompak menyelenggarakan adat budaya dan tradisi peninggalan nenek moyang kita,’’ ujar Koordinator Penanggung Pawab Panjang Jimat, Prabu Diaz.
Dalam tradisi panjang jimat, ditampilkan iring-iringan pembawa piring panjang, yang filosofinya bercerita tentang proses kehidupan manusia, sejak dalam kandungan, lahir, hingga akhirnya meninggal dunia. ‘’Panjang jimat ini mengandung filosofi yang sangat tinggi, yaitu menceritakan tentang kehidupan manusia dan kematian,’’ kata Prabu.
Tradisi panjang jimat pun dihadiri ribuan warga. Sejak Senin sore, warga dari berbagai daerah berduyun-duyun memadati Keraton Kasepuhan untuk mengikuti tradisi panjang jimat. Warga datang dengan harapan bisa memperoleh keberkahan. Hal itu seperti yang disampaikan warga asal Subang, Asep Rianto, yang sengaja datang bersama rombongannya ke Keraton Kasepuhan.
‘’Semoga saya dan rombongan mendapatkan berkah, banyak rezeki, diberi keselamatan,’’ katanya.
Asep pun bertekad untuk memperoleh makanan yang dibagikan oleh pihak keraton dalam acara panjang jimat. Dia percaya, makanan tersebut mengandung keberkahan.