Selasa 08 Oct 2024 08:24 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Ajak Unpad Berkolaborasi Atasi Sampah, Stunting, Hingga Kemiskinan

Unpad jadi mitra strategis bagi Pemdaprov Jabar dalam menyelesaikan berbagai masalah

 Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menghadiri Pelantikan Rektor UNPAD periode 2024-2029 Di Graha Sanusi Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (7/10/2024)
Foto: Dokpim Jabar
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menghadiri Pelantikan Rektor UNPAD periode 2024-2029 Di Graha Sanusi Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (7/10/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengajak Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk berkolaborasi dalam menghadapi sejumlah tantangan besar di Jabar. Terutama, terkait pengelolaan sampah, penanganan tengkes (stunting) dan kemiskinan.

“Saya sudah berbicara dengan Prof. Arief terkait masalah persampahan di Jawa Barat, yang saat ini menjadi isu sangat mendesak. Saya meminta bantuan Unpad untuk terlibat dalam pengurangan sampah, terutama di kawasan Bandung Raya," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin usai menghadiri pelantikan Rektor Unpad periode 2024-2029 di Grha Sanusi, Kampus Unpad, Kota Bandung, Senin (7/10/2024).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu juga Bey mengucapkan selamat kepada Prof. Arief S. Kartasasmita yang resmi dilantik sebagai Rektor Unpad ke-13 periode 2024-2029. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Prof Rina Indiastuti yang telah mengabdi selama lima tahun sebagai Rektor ke-12 Unpad. "Selamat kepada Prof. Arief menjadi Rektor ke-13 (Unpad) dan tentunya terima kasih kepada Prof. Rina sudah menjadi rektor ke-12," katanya.

Bey mengatakan, Unpad merupakan mitra strategis bagi Pemdaprov Jabar dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembangunan. Menyoal sampah, Bey menyoroti bahwa pengelolaan sampah memerlukan pendekatan dari hulu hingga hilir dengan tujuan pengurangan sampah secara signifikan di seluruh wilayah Jabar. "Kami akan membahas lebih detail langkah-langkah konkretnya nanti, namun yang jelas, pengurangan sampah ini sangat mendesak," katanya.

Selain isu sampah, Bey juga menyebutkan beberapa bidang kerja sama lain yang akan dikembangkan bersama Unpad, seperti penanganan stunting, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan layanan rumah sakit. "Nanti mungkin banyak yang akan dikerjasamakan, seperti stunting sudah pasti, juga masalah kemiskinan serta pengembangan rumah sakit," katanya.

Rektor Unpad yang baru dilantik, Prof Arief S Kartasasmita menyatakan kesiapannya menghadapi tantangan besar Unpad ke depan.

Ia berkomitmen untuk membawa Unpad tetap berada di jajaran universitas top di Indonesia dan menempatkannya sebagai World Class University.

Namun, menurut Arief, tujuan utamanya bukan semata-mata peringkat, melainkan kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat. “Kami akan terus mengupayakan agar Unpad dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa, sekaligus mendukung pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045,” katanya.

Arief menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi Unpad tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga menjadi solusi atas berbagai masalah sosial dan pembangunan di Jabar.

Ia mengajak seluruh civitas academica Unpad untuk berinovasi dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini. “Kita tidak bisa berjalan sendiri. Semangat gotong royong dan kolaborasi akan membawa Unpad ke masa depan yang lebih cerah, tidak hanya diakui di dunia, tapi juga menjadi motor penggerak pembangunan nasional,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement