Jumat 28 Mar 2025 23:13 WIB

Hadapi Lebaran, Wamen ESDM Pastikan Ketersediaan LPG dan BBM Cukup

Ketersediaan BBM dan LPG se-Indonesia dalam kondisi lebih dari cukup

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, mendampingi Wamen ESDM, Yuliot Tanjung saat melakukan kunjungan kerja di PLN UP 3 Cirebon, Jumat (28/3/2025).
Foto: Lilis Sri Handayani
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, mendampingi Wamen ESDM, Yuliot Tanjung saat melakukan kunjungan kerja di PLN UP 3 Cirebon, Jumat (28/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji aman selama masa Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

Hal itu disampaikan Yuliot, saat meninjau langsung pasokan dan penyaluran BBM dan LPG Pertamina, di wilayah Cirebon, Jumat (28/3/2025). Peninjauan itu dilakukan di SPBU Pertamina Rest Area KM 207A, SPBE Ciayumajakuning Gas, serta Pangkalan LPG Sukini.

Baca Juga

"Kami dari Posko Nasional Sektor ESDM melakukan pengecekan terhadap ketersediaan, serta suplai BBM, LPG, dan keandalan kelistrikan dalam menghadapi Lebaran Idul Fitri,” ujar Yuliot.

Yuliot menjelaskan, ketersediaan BBM dan LPG se-Indonesia dalam kondisi lebih dari cukup. Bahkan, sebagai langkah antisipasi, stok komoditas tersebut ditingkatkan 10-20 persen. "Biasanya ketahanan stok sekitar 20 hari, sekarang sudah kami tingkatkan menjadi 22 hingga 40 hari," katanya.

Ia menambahkan, suplai mobile juga disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan di jalur distribusi.

Selain memastikan ketersediaan stok, Yuliot juga mengecek kualitas BBM yang ada di SPBU KM 207 A Tol Palikanci. Yakni, Pertalite, Pertamax, Pertamina Dex dan Dexlite. "Kami memastikan kualitas BBM sudah sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, kami juga mengecek kesesuaian takaran dari nozzle SPBU,” katanya.

Menurutnya, pengecekan juga dilakukan setiap pagi, baik warna, berat jenis, maupun dispenser. Untuk volume, ada dua pengecekan, yakni kapasitas 20 liter dan 1 liter. “Toleransi dari Kementerian ESDM adalah 100, tetapi standar Pertamina 60. Dari hasil pengecekan tadi, hanya 30, jauh lebih baik dari standar yang ada," kata Yuliot.

Terkait LPG, kata Yuliot, pemerintah telah menambah stok sekitar 10 persen dari kebutuhan harian. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama Idul Fitri. Antisipasi juga dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi dalam proses distribusinya.

Sementara itu, menanggapi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kualitas BBM terutama jenis Pertamax, Yuliot menyatakan, pengujian terhadap produk-produk Pertamina rutin dilakukan dan diawasi ketat oleh Kementerian ESDM melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS).

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, mengatakan, pihaknya juga sudah mempersiapkan layanan bagi para pemudik. Salah satunya dengan menyediakan Motoris Pertamina Delivery Service di jalur tol maupun jalur wisata.

“Hal tersebut untuk memastikan masyarakat yang terjebak kemacetan bisa memesan melalui Call Center Pertamina 135 sehingga memudahkan kami dalam melakukan pengantaran ke konsumen,” kata Harsono.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Satgas Ramadhan – Idul Fitri Pertamina berperan dalam mendukung target Pemerintah untuk kelancaran momen mudik serta menjaga ketahanan energi nasional.

“Pada puncak arus mudik Lebaran 2025, Pertamina mengoptimalkan seluruh fasilitas distribusi energi, sekaligus kinerja pekerja pendukung layanan Pertamina ke masyarakat sehingga masa Idul Fitri berjalan lancar dan menyenangkan,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement