REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggelar kegiatan 'Abdi Nagri Nganjang ka Warga' di halaman Gedung Pakuan, Kota Bandung, akhir pekan ini. Program tersebut, merupakan gagasan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dalam menghadirkan serta mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
Kegiatan turut diramaikan dengan hiburan edukatif yang memperkenalkan permainan-permainan tradisional Jabar. Beragam permainan tersebut dapat dicoba masyarakat secara gratis. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar.
"Saya sekarang berada di Gedung Pakuan karena Pak Gubernur punya program Nganjang Ka Warga. Untuk apa? Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti layanan kesehatan, kependudukan, dan lain-lain," ujar Kadisparbud Jabar Iendra Sofyan.
Menurutnya, dari Disparbud Jabar sendiri ada satu hal yang diberikan yaitu memperkenalkan dan menyosialisasikan kembali permainan tradisional serta budaya Jabar. "Ayo kepada warga khususnya yang tinggal di wilayah Bandung Raya, agar datang ke Gedung Pakuan," katanya.
Dukungan juga diberikan Komunitas Hong yang menekuni kajian mainan dan permainan tradisional Indonesia. Zaini Alif selaku founder mengatakan, Provinsi Jabar memiliki jumlah permainan tradisional terbanyak se-Indonesia. Sejauh ini terdapat sekitar 260-300 lebih permainan tradisional yang tercatat dari Jabar.
"Permainan tradisional memiliki nilai filosofi dan mengandung nilai-nilai karakter budaya bangsa Indonesia yang dibutuhkan sekarang, terutama untuk pendidikan dan pengembangan anak-anak sekarang," kata Zaini.
"Inilah potensi kekayaan budaya Jawa Barat yang bisa kita promosikan sebagai bagian dari ketertarikan orang terhadap Jawa Barat. Kami harapkan permainan tradisional menjadi media pemasaran bagi Jawa Barat, " imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Komunitas Hong membawa 20 jenis permainan tradisional. Di antaranya adalah Bedil Karet, Bedil Jepret, Engklek, Egrang, dan lain sebagainya.