REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Longsor yang terjadi pada ruas jalan Cipeujeh-Kamarang, di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon mendapat penanganan darurat. Ruas jalan alternatif penghubung Kabupaten Cirebon – Kabupaten Kuningan itu sebelumnya longsor sepanjang 25 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki mengakui, penanganan secara permanen belum bisa dilakukan karena terbentur anggaran. Karena itu, penanganan longsor di ruas jalan tersebut saat ini hanya difokuskan pada langkah darurat untuk mencegah kerusakan lebih parah.
Dalam penanganan darurat tersebut, DPUTR memprioritaskan keselamatan pengguna jalan agar tidak terjadi longsor susulan. “Sementara akan dibronjong dulu,” ujar Iwan, Jumat (25/4/2025).
Sebelumnya, Kuwu (Kepala Desa) Belawa, Deni Kusuma, menjelaskan, wilayah desanya memang tergolong rawan longsor. Hal itu karena kontur tanahnya yang labil. Ia menyebutkan, longsor di ruas jalan Cipeujeh-Kamarang itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Desa Belawa. Bahkan, hujan turun setiap hari dalam sepekan terakhir.
Deni menerangkan, longsor menggerus badan jalan dengan kedalaman sekitar tiga meter dan panjang 25 meter. Akibatnya, ruas jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat, dilarang melintas dan diminta untuk melewati jalan lain. Pasalnya, ruas jalan tersebut dikhawatirkan akan semakin longsor dan membahayakan pengguna kendaraan. “Kalau buat motor sih masih melintas,” katanya.