REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Bencana banjir dan longsor menerjang kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Selasa (9/9/2025). Peristiwa bencana alam itu terjadi ditengah kepungan hujan deras yang mengguyur sejak Selasa siang.
Bencana longsor tepatnya terjadi di Kampung Jungkhun, RT 01/18, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang. Sebuah bangunan milik Panji Hidayat yang dihuni 3 orang jiwa amblas dan menimpa rumah di bawahnya sekitar pukul 14.00 WIB. Peristiwa itu menimpa rumah milik Nipan, seorang lansia.
"Biasanya siang hari, rumah pak Nipan hanya dipakai untuk beristirahat sepulang berkebun," ujar Yadi, seorang warga saat ditemui.
Longsor menyebabkan bagian dinding dapur Panji jebol dan merusak ruang tengah rumah Nipan. Beruntung saat kejadian, rumah Nipan dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban dalam insiden itu.
Sejumlah perabotan rumah tangga rusak akibat longsor, di antaranya kulkas, rak piring, lemari baju, dan perlengkapan dapur. Material tanah bercampur air dan sampah juga limpas masuk ke dalam rumah. Menurut warga setempat, faktor hujan deras, pondasi bangunan yang labil, serta luapan air di dekat rumah menjadi pemicu utama terjadinya longsor.
Petugas dan warga belum membersihkan material longsor karena lokasinya masih rawan kejadian susulan. Sementara itu rumah korban tidak dapat ditempati dan harus mengungsi. "Material belum dievakuasi karena rumah masih rawan longsor," katanya.
Masih di Lembang, hujan deras yang mengguyur sejak pukul 13.00 WIB menyebabkan banjir hingga setinggi 50 sentimeter di depan Pasar Panorama. Kondisi ini memicu kemacetan parah karena jalan raya tidak bisa dilalui kendaraan. Polsek Lembang menerjunkan sejumlah anggota untuk mengalihkan arus lalu lintas di simpang Panorama.
Sejumlah kendaraan roda dua yang nekat menerobos genangan akhirnya mogok di tengah jalan. Sekitar pukul 16.00 WIB, banjir mulai berangsur surut dan arus lalu lintas kembali dibuka. "Betul Jalan Panorama Lembang ada banjir ketinggian sekitar 50 cm dikarenakan hujan deras. Saluran drainase yang kurang optimal juga membuat air meluap ke jalan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Meidi.