REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengungkapkan jumlah kendaraan pribadi di Kota Bandung tembus mencapai 2,5 juta atau hampir sama dengan jumlah penduduk sebanyak 2,6 juta. Kondisi tersebut menyebabkan kemacetan di Kota Bandung tidak dapat terhindarkan.
"Kita itu dicap sebagai kota paling macet se-dunia. Maka kita bertanya, satu, jumlah kendaraan pribadi di kota Bandung itu mendekati 2,5 juta kendaraan pribadi berdasarkan PKB, (pajak kendaraan bermotor). Jumlah penduduknya 2,6 juta. Gimana tidak padat," ujar Farhan, Selasa (17/6/2025).
Ia mengatakan kondisi tersebut tidak dapat disalahkan sebab sistem transportasi umum di Kota Bandung khususnya Bandung Raya jelek. Oleh karena itu, keberadaan BRT diharapkan bisa mengurai kemacetan.
Farhan pun menyoroti pembangunan flyover Nurtanio yang seharusnya selesai di tahun 2024 akan tetapi belum kunjung selesai hingga pertengahan tahun 2025. Ia mengaku akan berangkat ke kementerian untuk membahas tersebut. "Ada satu titik ya di Kota Bandung yang sampai sekarang masih misterius kenapa tidak diselesaikan. Kita jembatan layang di daerah Nurtanio," kata dia.
Menurut Farhan, pada Kamis mendatang akan menghadap pemerintah pusat untuk menanyakan kapan akan diselesaikan. Ia mengaku belum mengetahui penyebab lambannya proyek. "Saya belum ada informasi kenapa sampai sangat lambat penghargaannya," kata dia.
Pantauan, aktivitas pembangunan flyover Nurtanio yang masih berlangsung berdampak kemacetan di wilayah jalan tersebut. Selain itu, debu dari pembangunan menganggu pengendara motor.