Sabtu 05 Jul 2025 15:38 WIB

Ahli Tata Kota ITB Paparkan Untung Rugi Bongkar Teras Cihampelas: Sejak Awal Sudah Salah Kaprah

Seharusnya, skywalk yang dibangun melintas atau menyeberang jalan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Teras Cihampelas, di Jalan Cihampelas, Kota Bandung
Foto: Edi Yusuf
Teras Cihampelas, di Jalan Cihampelas, Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wacana pembongkaran Teras Cihampelas, Kota Bandung muncul ke permukaan sesuai Wali Kota Bandung M Farhan menyampaikan usulan Gubernur Jawa Barat tentang itu ke publik. Berbagai reaksi muncul dan beragam mulai dari pro dan kontra terhadap rencana pembongkaran.

Merespons hal itu, pengamat Tata Kota ITB Denny Zulkaidi menyoroti pembangunan skywalk Teras Cihampelas yang menelan anggaran Rp 48 miliar berada pada lokasi yang sama di Jalan Cihampelas. Idealnya, ia menyebut skywalk harus menyeberang melintasi jalan atau menuju wilayah lain. "Sejak awal Cihampelas cagar budaya gak bisa sembarangan diotak-atik," ujar Denny saat dihubungi, Sabtu (5/7/2025).

Baca Juga

Setelah bangunan berdiri sejak tahun 2017, Denny menyebut arus lalu lintas di ruas jalan Cihampelas menjadi tidak efektif bagi kendaraan. Sebab, ruas jalan menjadi lebih sempit. Selain itu, aktivitas pedagang di Teras Cihampelas tahap dua sepi karena tidak memiliki pelindung dari hujan maupun panas.

Terkait wacana Teras Cihampelas dibongkar atau ditata kembali agar ramai pengunjung, ia mengungkapkan apabila dibongkar maka konsekuensinya adalah anggaran Rp 48 miliar yang dikeluarkan pertanggungjawabnnya seperti apa. Sedangkan apabila hendak ditata ulang agar kembali ramai, ia menilai harus terdapat kegiatan yang dapat menghidupkan Teras Cihampelas.

Dari sisi kemanfaatan, ia menilai pembangunan Teras Cihampelas sejak awal sudah salah kaprah. Sebab pembangunannya dilakukan pada jalur yang sama di Jalan Cihampelas.

Seharusnya, kata dia, skywalk yang dibangun melintas atau menyeberang jalan. Pembangunannya pun membuat banyak tiang besar di trotoar jalan membuat sempit jalan dan pencahayaan menjadi gelap.

Jika ingin direvitalisasi, kata Denny, perlu dibuat bangunan tinggi di sisi kanan dan kiri Teras Cihampelas. Hal itu dilakukan agar pengunjung yang datang dapat masuk dari jalur-jalur tersebut.

"Jadi di kanan kiri jalan ada bangunan dan bisa nyambung, orang gak sekedar numpang lewat tapi bisa dari timur ke barat," kata dia.

Ia sendiri memiliki pandangan lebih baik dikembalikan ke situasi semula Jalan Cihampelas sebagai cagar budaya tanpa memikirkan anggaran yang telah dikeluarkan. Denny pun mengatakan apabila evaluasi sebelum dibangun Teras Cihampelas maka dirinya akan menolak pembangunan tersebut.

Namun, pemerintah harus punya alasan kuat apabila akan membongkar serta untuk pertanggungjawaban. Ia menyebut toko-toko di Jalan Cihampelas pun dapat dihidupkan kembali. "Kalau menurut pribadi kembalikan ke dulu tanpa memikirkan anggaran," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement