Kamis 31 Jul 2025 19:15 WIB

Sapi Mati Mendadak di Lembang, Dispernakan KBB Ungkap Ini Hasil Laboratoriumnya

Ditemukan paku dan gulungan tambang pada perut sapi yang mati mendadak

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Sapi Milik Peternak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sapi di Wilayah Tersebut Dilaporkan Mati Mendadak dan Misterius.
Foto: Ferry Bangkit
Sapi Milik Peternak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sapi di Wilayah Tersebut Dilaporkan Mati Mendadak dan Misterius.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Acep Rohimat mengungkap hasil pemeriksaan terhadap sapi betina milik peternak di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang yang mati mendadak.

"Hasilnya sudah keluar baik untuk antigen PMK (penyakit mulut dan kuku) maupun pemeriksaan kimia darah. Clear, aman tidak ditemukan penyakit," ujar Acep saat dihubungi, Kamis (31/7/2025).

Baca Juga

Namun dari hasil pemeriksaan darah diketahui sapi milik peternak yang diambil sampelnya menunjukan adanya kurang kalsium dan energi. "Jadi manajemen kandang aja itu mah. Terus hasil lab itu menunjukan sapi itu kurang kalsium dan enegri. Sapi betina kan butuh kalsium dan energi, apalagi saat laktasi," katanya.

Kemudian dari hasil invetigasi awal yang sudah dilakukan sebelumnya, kata Acep, petugas Kesehatan Hewan dari Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) ditemukan juga paku dan gulungan tambang pada perut sapi yang mati mendadak milik salah satu peternak.

"Terus dari laporan petugas ke Keswan KPSBU saat dibedah itu ada benda asing diperutnya kaya paku dan tambang," kata Acep.

Dengan adanya hasil dari laboraorium itu, Acep menegaskan tidak ada wabah atau penyakit yang menyerang sapi-sapi milik peternak di Lembang. Namun untuk kewaspadaan, pihaknya mengimbau peternak untuk lebih memperhatikan manajemen kandang.

Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi sapi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ternak. "Kemudian harus ada peningkatan biosecurity, tambahkan kalsium yang cukup saat mau melahirkan. Saya yakin peternak sudah paham," imbuhnya.

Sebelumnya, salah seorang peternak asal Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Enok (50) mengaku sapinya yang mati mendadak mengalami tanda-tanda kaki sapi bengkak, air susunya gak keluar. Setelah daging sapi dibelah, organ dalamnya bermasalah, jantungnya bengkak, penyakitnya seperti menyerang limpa dan paru-paru.

"Sapi saya mati setelah melahirkan, anak sapinya yang baru lahir juga ikut terinfeksi dengan gejala kejang-kejang dan mati. Enggak tau kenapa, belum pernah seperti ini," kata Enok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement