REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan sebanyak 53 juta pelajar bakal mendapatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis. Mereka merupakan pelajar sekolah dan madrasah yang berjumlah 230 ribu unit di seluruh Indonesia.
"Jadi di sini (SMPN 5) kita mulai, cek kesehatan gratis buat anak sekolah. Anak sekolah itu ada 53 jutaan. Sekolahnya sama madrasah ada 230 ribuan," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meninjau pemeriksaan kesehatan gratis di SMPN 5 Bandung, Senin (4/8/2025).
Budi mengatakan, pemeriksaan kesehatan gratis untuk pelajar SD sebanyak 13 pemeriksaan. Sedangkan untuk pelajar SMP sebanyak 13 pemeriksaan dan pelajar SMA sebanyak 14 pemeriksaan.
Setelah melakukan peninjauan pemeriksaan kesehatan di SMPN 5 Bandung, ia menemukan dari 14 orang pelajar yang sudah diperiksa terdapat 9 orang yang mengalami masalah mata. Dengan mengetahui kondisi anak, ia menyebut dapat segera diobati agar anak sehat.
"Kadang-kadang itu nilainya jelek bukan gara-gara bodoh, tapi gara-gara nggak bisa lihat. Dengan demikian kan jadi kita bisa perbaiki supaya anak-anak kita itu sehat semua," kata dia.
Budi meminta, pelajar yang mengalami masalah kesehatan untuk didata oleh UKS. Kemudian pihak puskesmas akan datang ke sekolah untuk memberikan pengobatan. Ia mengimbau para pelajar untuk mengurangi memakai handphone sebab banyak yang menggunakan handphone dengan jarak yang dekat. Para petugas tenaga kesehatan yang terlibat, berasal dari puskesmas setempat.
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan mengatakan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk pelajar bakal menyasar 8,6 juta pelajar di Jawa Barat. Ia merasa prihatin para pelajar SMPN 5 Bandung yang diperiksa bermasalah dengan mata.
"Dari program CKG ini di Jawa Barat kita prioritaskan untuk 8.600.000 lebih siswa yang akan kita ikut sertakan dalam CKG ini," kata dia.
Dari hasil pemeriksaan gratis untuk pelajar di sekolah, Erwan menyebut Kemenkes bakal melakukan intervensi kepada sekolah yang berstatus merah, kuning dan hijau. Ia menyebut bagi sekolah berstatus merah bakal mendapatkan perhatian termasuk mengoptimalkan unit kesehatan sekolah (UKS).
"Kalau yang kuning juga sama, yang hijau dipertahankan bagaimana mereka tetap hijau. Jangan sampai ketika bulan depan ada pemeriksaan lagi mereka menjadi kuning atau apalagi menjadi merah," kata dia.
Wali Kota Bandung M Farhan mengatakan data pelajar yang bermasalah dengan kesehatan usai mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis akan diintervensi melalui dinas terkait. Menurutnya, berbagai program bakal disiapkan untuk intervensi kepada pelajar yang mengalami masalah kesehatan.
"Jadi nanti data ini akan dimanfaatkan oleh multi-stakeholders, sehingga nanti bisa memenuhi standar pelayanan minimum plus memenuhi salah satu di antara 69 indeks indikator dari pelayanan minimal tersebut," kata dia.