REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengungkapkan kondisi Sungai Cikapundung yang tercemar menyebabkan banyak bakteri E Coli. Ia menuturkan pemerintah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menegur para pelaku usaha peternakan yang membuang sampah ke sungai.
"Pak Sekda (Jabar), waktu kunjungan ke Curug Dago itu sudah menegur saya bahwa Curug Dago sekarang dipenuhi oleh bakteri E Coli sudah melebih amang batas," ujar Farhan belum lama ini.
Farhan menyebut Sekda Jawa Barat akan segera mengupayakan koordinasi dengan Kabupaten Bandung Barat agar masalah tersebut diselesaikan.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengungkapkan sungai Cikapundung yang melintasi Kota Bandung tercemar limbah kotoran hewan ternak dan manusia. Mereka menyebut, indek kualitas air di sungai Cikapundung tergolong jelek di bawah angka 50.
Menurut Kepala DLHK Kota Bandung Darto, Pemkot Bandung melakukan pengukuran indek kualitas air, kualitas udara dan lahan di Kota Bandung. Untuk kualitas air di Sungai Cikapundung, tergolong jelek di bawah angka 50.
"Dari hasil penilaian tahun 2024, indeks kualitas air kita memang belum begitu baik. Indeks ini diukur dari hulu ke hilir, dan posisi kita itu bukan di hulu, juga bukan di hilir, melainkan di bagian tengah," ujar Darto di Balai Kota Bandung, Senin (28/7/2025).
Darto mengatakan, pengukuran indek kualitas air, udara dan lahan dilakukan dua kali setahun. Darto mengatakan indeks kualitas air belum menunjukkan hasil yang optimal. "Ada beberapa titik yang kami identifikasi, dan saya tidak bisa sebutkan secara detail, tapi di titik-titik itu terindikasi adanya pencemaran dari kotoran hewan dan manusia. Jumlahnya tidak kurang dari dua titik," kata dia.