Kamis 14 Aug 2025 17:14 WIB

Khawatir Pelajar Masuk Geng Motor, Ngatiyana Tegaskan Jam Malam dan Barak Militer Masih Berlaku

Pemkot Cimahi sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah pusat pendidikan militer

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana.
Foto: Dok Republika
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengingatkan sanksi masuk barak militer masih berlaku bagi pelajar yang melanggar aturan jam malam hingga terlibat aksi geng motor dan premanisme. Hal itu diberlakukan untuk membentuk kepribadian anak agar disiplin sebagai bekal masa depan mereka.

"Anak-anak sekolah jangan keluar diatas jam 9 malam harus ada di rumah. Apabila kedapatan di luar dengan alasan tidak tepat apalagi terlibat grup atau kelompok tidak bertanggungjawab kita berikan sanksi pendidikan di barak militer," ujar Ngatiyana di Alun-alun Cimahi, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga

Pendidikan di barak militer bagi pelajar bermasalah, kata dia, selaras dengan program yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Program barak militer untuk remaja bermasalah bertujuan membentuk karakter disiplin, mandiri, serta mengembalikan jati diri remaja sebagai generasi penerus bangsa.

Ngatiyana mengatakan, Pemkot Cimahi sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah pusat pendidikan militer yang ada di Kota Cimahi. Yakni di Pusdikpom dan Pusdik Armed.

"Mudah-mudahan anak Kota Cimahi tidak ada kena masalah, tetap belajar dengan tekun di sekolah masing-masing," kata Ngatiyana.

Ngatiyana mengaku miris dengan banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan genk motor. Sehingga menurutnya dengan adanya pemberlakuan jam malam bagi pelajar ini bisa mengantisipasi kegiatan negatif siswa.

"Justru itu, pemberlakuan jam malam juga mencegah anak-anak masuk genk motor maupun jadi sasaran genk motor. Jangan sampai terjadi kekerasan dengan korban anak-anak Cimahi tapi pelakunya dari luar Cimahi. Untuk menghindarkannya anak-anak jam 9 malam harus sudah ada di rumah," paparnya.

Sedangkan bagi pelajar yang nantinya terlibat kriminal, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Pemkot Cimahi hanya sebata melakukan pembinaan melalui aturan jam malam hingga dimasukan ke barak militer.

"Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal negatif terhadap pelajar di Kota Cimahi. Makannya kita antisipasi bersama sama Polri, TNI dan stakeholder lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement