Rabu 03 Sep 2025 10:02 WIB

Puluhan Orang Tua Jemput Pelajar yang Diamakan Polisi, Hendak Susupi Demo dengan Tindakan Anarkis

Lemahnya pengawasan membuat pelajar bisa terprovokasi ajakan kelompok tertentu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Para orang tua menjemput anak-anak mereka yang diamankan di Polres Indramayu, Selasa (2/9/2025) malam. Anak-anak yang masih pelajar itu sebelumnya diamankan karena diduga terlibat kelompok anarko, dan hendak memicu tindakan anarkis dalam aksi unjuk rasa, pada Senin (1/9/2025) kemarin.
Foto: Dok Polres Indramayu
Para orang tua menjemput anak-anak mereka yang diamankan di Polres Indramayu, Selasa (2/9/2025) malam. Anak-anak yang masih pelajar itu sebelumnya diamankan karena diduga terlibat kelompok anarko, dan hendak memicu tindakan anarkis dalam aksi unjuk rasa, pada Senin (1/9/2025) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Suasana haru mewarnai Mapolres Indramayu saat puluhan orang tua menjemput anak-anak mereka, Selasa (2/9/2025) malam. Anak-anak yang masih berstatus pelajar itu sebelumnya diamankan polisi karena diduga terlibat kelompok anarko. Serta, hendak memicu tindakan anarkis dalam aksi unjuk rasa, pada Senin (1/9/2025) kemarin.

Penyerahan para pelajar itu dipimpin oleh Wakapolres Indramayu, Kompol Tahir Muhiddin, yang mewakili Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang. Selain orang tua, dalam proses penjemputan itu juga dihadiri oleh para guru dan para lurah dari masing-masing tempat tinggal para pelajar tersebut.

Baca Juga

Wakapolres Indramayu, Kompol Tahir Muhiddin mengatakan, kejadian itu harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama orang tua, guru, dan perangkat desa. “Anak-anak ini masih muda, masa depan mereka masih panjang. Jangan sampai terjerumus pada tindakan kriminal yang bisa merusak masa depan mereka sendiri,” kata Tahir.

Tahir juga menyoroti lemahnya pengawasan yang membuat sebagian pelajar bisa terprovokasi ajakan kelompok tertentu. “Orang tua, guru, dan kuwu harus meningkatkan perannya. Ketika anak izin sekolah, pastikan benar-benar sampai di sekolah. Pengawasan ini penting agar mereka tidak salah langkah,” katanya.

Tahir mengungkapkan, atas rasa kepedulian kapolres Indramayu, maka anak-anak tersebut diizinkan untuk dipulangkan ke orang tua mereka masing – masing.

Polres Indramayu mengembalikan para remaja kepada orang tua dengan harapan mereka bisa mendapatkan bimbingan yang lebih baik. Orang tua, guru, dan perangkat desa juga diminta menandatangani surat pernyataan bahwa anak-anak tersebut tidak akan mengulangi perbuatannya. “Kami masih memberikan kesempatan. Tapi jika terulang lagi, tentu akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Tahir.

Tahir menjelaskan, kelompok yang diamankan itu berencana menyusup ke dalam aksi unjuk rasa dengan membawa bom molotov, minuman keras, hingga benang layangan untuk melukai petugas. Beruntung, rencana itu berhasil digagalkan oleh jajaran Polres Indramayu. 

“Bayangkan jika aksi anarkis ini terjadi, pasti ada korban jiwa maupun kerusakan. Alhamdulillah, dengan izin Allah, hal itu bisa dicegah,” katanya.

Tahir pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah. “Indramayu ini rumah kita bersama. Jangan sampai kita sendiri yang merusaknya. Mari kita jaga agar tetap aman, damai, dan sejahtera,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement