Jumat 15 Aug 2025 21:17 WIB

Warga yang Terserang DBD Capai 789, Pemkab Cirebon Lakukan PSN Serentak

PSN dilakukan serentak di seluruh Kabupaten Cirebon sebagai upaya mencegah KLB

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon sejak Januari - Agustus 2025 tercatat ada 789 kasus. Untuk mengatasi hal itu, Pemkab Cirebon melalui Dinas Kesehatan setempat menggelar Gebyar Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Dari 789 pasien DBD yang dilaporkan itu, dua di antaranya meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, kemarin.

Baca Juga

Eni mengatakan, data kasus DBD pada tahun ini mengalami penurunan. Ia menyebutkan, pada periode yang sama tahun sebelumnya, kasus DBD di Kabupaten Cirebon mencapai 1.833 kasus.

Meski kasusnya turun, namun Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon tetap mengintensifkan pencegahan dan pengendalian DBD. Salah satunya menggelar gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon pada Kamis (14/8/2025).

Eni menjelaskan, bupati Cirebon telah menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan kejadian luar biasa (KLB) DBD pada Maret 2025. Selain itu, pada bulan ini kembali mengeluarkan edaran untuk mengajak warga melakukan PSN secara masif.

Ia mengungkapkan, pencegahan DBD harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh lapisan masyarakat. Apalagi, penularan penyakit tersebut cukup cepat di momen peralihan musim. “Kalau hanya sebagian yang bergerak, mata rantai penularan tidak akan putus. Jadi  PSN harus dilakukan serentak,” katanya.

Hal senada diungkapkan Bupati Cirebon, Imron. Ia menyatakan, PSN dilakukan serentak di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon sebagai upaya mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat agar semakin sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Menurut Imron, di musim seperti sekarang ini nyamuk banyak berkembang biak. Untuk itu, pihaknya menggerakkan para kader untuk memberikan penyuluhan dan arahan kepada masyarakat agar hidup sehat dan menjaga air bersihnya agar tidak menjadi sarang nyamuk.

“Sekarang statusnya waspada KLB, jadi ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah. Kami ingin masyarakat paham masalah kesehatan dan kebersihan, sehingga penyakit-penyakit akibat nyamuk tidak lagi muncul,” katanya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement