Selasa 02 Sep 2025 20:22 WIB

Aksi Demonstrasi di DPRD Kota Cimahi Tanpa Anarkis, Mahasiswa Tuntut Hal ini

Para pendemo, menuntut pencabutan tunjangan anggota dewan

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Depan Kantor DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Selasa (2/9/2025)
Foto: Ferry Bangkit
Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Depan Kantor DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Selasa (2/9/2025)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025) berjalan kondusif dari awal hingga akhkir. Tak ada aksi anarkimse dalam aksi tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika, massa dari Aliansi Mahasiswa Kota Cimahi tiba di gedung wakil rakyat sekitar pukul 14.15 WIB dan langsung disambut pengawalan ketat aparat gabungan TNI dan Polri. Mereka langsung menyuarakan tunturannya.

Baca Juga

Ditengah-tengah aksi, asap hitam mengepul dari ban mobil bekas yang dibakar mahasiswa. Orasi digemakan lewat pengeras suara berukuran kecil. Di hadapan ratusan mahasiswa dari aliansi Mahasiswa Kota Cimahi itu berdiri personel polisi dan TNI. Membentuk barikade melindungi anggota dewan yang berdiri di belakangnya.

"Tuntutan kami tentunya sama dengan yang ada di daerah lain dan nasional, tapi kami menyisipkan juga tuntutan penyelesaian masalah di daerah," ujar Kacab GMNI Kota Cimahi, Akhip di sela-sela aksi unjuk rasa berlangsung, Selasa (2/9/2025).

Mereka menuntut pencabutan tunjangan anggota dewan, menuntut reaksi cepat dan serius pemerintah memberikan keadilan untuk Affan Kurniawan yang tewas dilindas rantis polisi, hingga menuntut reformasi di tubuh Polri.

"Apa yang dipertontonkan anggota dewan tidak menunjukkan mereka perwakilan rakyat, tidak memperlihatkan empati mereka buat rakyat. Kami juga meminta Polri direformasi sepenuhnya, hentikan tindakan represif pada massa aksi unjuk rasa," kata Akhip.

Ia mencontohkan represifitas polisi dalam mengatasi aksi unjuk rasa sampai menelan korban jiwa. Terbaru, mereka sampai hati menembakkan gas air mata pada massa aksi yang tersudut di Unisba dan Unpas Bandung. "Hentikan aksi represifitas, aksi kemari di Unisba dan Unpas itu sudah keterlaluan, kurang ajar. Aksi represifitas terhadap masyarakat tidak boleh berlanjut," kata Akhip.

Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengapresiasi para mahasiswa yang telah melakukan unjuk rasa dengan tertib. Sambutan yang diberikan jajaran Forkopimda dengan duduk bersama merupakan bentuk kepedulian dan penghargaan.

"Semua berjalan kondusif, kami hadir semua Forkopimda, Kapolres, Ketua DPRD, Dandim, Kajari, menerima mahasiswa yang menyampaikan aspirasi. Ini bentuk kepedulian kami terhadap demonstran. Sehingga demo ini terjalin dia arah layaknya orang tua dan anak," kata Ngatiyana.

Kesepakatan yang terjalin dengan para demonstran akan langsung ditindaklanjuti oleh instansi terkait. Baik dari dewan maupun kepolisian. "Yang disampaikan salah satunya soal anggota DPR yang melakukan pelanggaran, permintaan nya diberhentikan, kedua mengenai UU perampasan aset pelaku korupsi, kita melalui DPRD kita sampaikan ke pusat, kita hanya sekadar melanjutkan aspirasi," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement