Jumat 12 Sep 2025 21:18 WIB

Ditjen PAUD Gelar Lesson Study Pengembangan Berpikir Komputasional dan Kecerdasan Artifisial

Sejak dini, anak harus dibiasakan berpikir komputasional dan Kecerdasan Artifisial

Lesson Study mengangkat tema Pengembangan Berpikir Komputasional dan Kecerdasan Artifisial di Gagasceria Preschool, Bandung, Jumat (12/9/2025)
Foto: Dok Republika
Lesson Study mengangkat tema Pengembangan Berpikir Komputasional dan Kecerdasan Artifisial di Gagasceria Preschool, Bandung, Jumat (12/9/2025)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Direktorat Jenderal PAUD, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Kemdikdasmen) menggelar kegiatan Lesson Study. Yakni, mengangkat tema Pengembangan Berpikir Komputasional dan Kecerdasan Artifisial di Gagasceria Preschool, Bandung, Jumat (12/9/2025)

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Ditjen PAUD Kemdikdasmen, beberapa kepala sekolah TK di Bandung, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung, serta BBPMP Jawa Barat. Beberapa tokoh yang hadir di antaranya ialah Ir. H. Djajeng Baskoro, M.Pd.; Dra. Mareta Wahyuni, M.Pd, Efendi Veranton Simamora, S.Kom., M.H.; Devi Rahmawati; Deni Irawan dari Direktorat PAUD; dan Riany Ariesta mewakili BBPMP Jawa Barat.

Baca Juga

"Kalau kita sering membiasakan anak-anak sejak dini berpikir komputasional dan Kecerdasan Artifisial, maka kecerdasannya akan semakin meningkat, apalagi mereka belajar di antara teman-temannya,” ujar Widyaprada Ahli Utama, Djajeng Baskoro.

Sedangkan menurut Ketua Yayasan Sekolah Gagasceria, Rostiany Harahap, Lesson Study ini menekankan pentingnya berpikir komputasional dan kecerdasan artifisial dalam pembelajaran anak usia dini. Melalui pendekatan ini, anak-anak dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan sistematis sejak dini. Sehingga, mampu membangun fondasi keterampilan abad 21 yang dibutuhkan di masa depan.

Dalam kesempatan ini, kata dia, Gagasceria Preschool terpilih menjadi sekolah piloting untuk Pengembangan Berpikir Komputasional dan Kecerdasan Artifisial, bersama dengan 20 sekolah lainnya yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia. Penunjukan ini, menegaskan komitmen Gagasceria untuk menjadi lembaga pendidikan yang adaptif terhadap tantangan zaman serta kontribusi lembaga terhadap pendidikan Indonesia.

“Berpikir komputasional di preschool bukan soal penggunaan teknologi untuk anak, tetapi tentang pengembangan cara berpikir logis sistematis dan komunikasi efektif,” kata Rostiany.

Dengan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, kata dia, kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara sekolah, pemerintah, dan lembaga pendidikan dalam mendorong inovasi pembelajaran di Indonesia. "Dari kelas sederhana lahir gagasan besar, dari Lesson Study tumbuhlah pembelajaran bermakna untuk generasi bangsa," katanya.

Gagasceria sendiri, merupakan Sekolah inovatif pilihan yang berkembang bersama seluruh komponen sekolah dan lingkungan agar sadar belajar dan berkembang utuh. Sehingga, dapat berkontribusi untuk kehidupan Indonesia yang lebih bermakna. Sekolah Gagasceria adalah sekolah swasta nasional dan menyediakan jenjang pendidikan dari Preschool, SD dan SMP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement