REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Performa penjualan unit rumah dari anggota asosiasi Real estate Indonesia (REI) Jawa Barat mengalami penurunan 10-20 persen dari target year-on-year. Menurut Ketua REI Jabar Norman Nurdjaman, hingga Agustus 2025, seharusnya penjualan rumah oleh anggota REI Jabar sudah mencapai 57 persen. Namun realisasinya baru tercapai di kisaran 42 persen.
"Dari target terjual 24.000 unit rumah, baru terealisasi kurang lebih 130.000 unit. Di mana sekitar 85 persennya merupakan penjualan RST (Rumah Sederhana Tapak) dari program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)," ujar Norman, saat membuka pelatihan bertajuk "Konten Viral, Cuan Datang" di El Hotel, Selasa (16/9/2025).
Sisanya, kata Norman, 15 persen itu anggotanya yang menjual rumah komersil yang harganya lumayan mahal. "Jadi kalau secara nominal, mungkin besarannya akan imbang ya. Karena pengembang untuk kawasan hunian besar seperti Podomoro, Summarecon, Kota Baru Parahyangan, atau Ciputra itu, kan, anggota REI. Termasuk kawasan industri di Cikarang atau Bekasi juga," paparnya.
Oleh karena itu, Norman berharap di tiga bulan terakhir 2025 bisa didorong penjualannya agar mencapai target. Salah satu upaya dari DPD REI Jabar adalah dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan digital marketing.
Norman menilai, digital marketing memegang kunci penting untuk penjualan di era teknologi saat ini. "Boleh jadi menempati posisi teratas karena sangat efektif setelah membuat feed (konten) yang mendorong konsumen untuk datang ke proyek (walk-in), hingga akhirnya closing (terjual)," katanya