Rabu 24 Sep 2025 12:35 WIB

Indramayu Bangun SPAM di 16 Desa, Ratusan Warga Nikmati Air Bersih 

Sumur bor air tanah dalam menjadi solusi terutama di desa yang belum terjangkau SPAM

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pemkab Indramayu membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berupa sumur bor air tanah dalam di 16 desa yang selama ini sulit memperoleh air bersih.
Foto: Dok Republika
Pemkab Indramayu membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berupa sumur bor air tanah dalam di 16 desa yang selama ini sulit memperoleh air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Pemkab Indramayu melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Diskimrum) membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berupa sumur bor air tanah dalam. Pembangunan fasilitas tersebut dilakukan di 16 desa yang selama ini sulit memperoleh air bersih.

Kepala Diskimrum Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda mengatakan, dengan adanya SPAM berupa sumur bor air tanah dalam yang dibangun di 16 desa pada 2025 ini, bisa melayani 934 sambungan rumah (SR). “Ada ratusan kepala keluarga yang kini lebih mudah mendapatkan air bersih,” ujar Erpin, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga

Menurut Erpin, sumur bor air tanah dalam menjadi solusi terutama di desa-desa yang belum terjangkau jaringan SPAM. Air dari sumur dalam relatif lebih terjaga kualitasnya karena tidak langsung terpapar aktivitas manusia di permukaan.

Dari 16 desa itu, ada beberapa desa yang menerima pembangunan SPAM-nya dari APBD Kabupaten Indramayu, dengan total anggaran Rp 656 juta. Yakni, Desa Jangga Kecamatan Losarang, Desa Kertamulya Kecamatan Bongas dan Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya. “Dari anggaran APBD Indramayu ini total sambungan rumah mencapai 200 SR,” kata Erpin.

Selain itu, pembangunan SPAM juga dibiayai dari APBN Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 6,8 miliar yang tersebar di 13 desa. Di antaranya, Desa Loyang, Kendayakan, Rajaiyang, Gabuswetan, hingga Desa Bantawaru. Dari program DAK itu, terbangun 734 SR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement