REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemkab Bandung Barat mencabut status kejadian luar biasa (KLB) kasus keracunan massal usai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengatakan, pencabutan status KLB keracunan massal MBG itu berdasarkan analisis epidemiologi, penghentian distribusi makanan dari dapur yang diduga bermasalah.
"Kemudian langkah penanggulangan yang sudah dilakukan, angka kesembuhan pasien, serta tidak ditemukannya kasus baru, maka status KLB resmi kami hentikan," ujar Jeje, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah kasus keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG di wilayah Cipongkor dan Cihampelas mencapai 1.315 orang baik siswa PAUD, SD, SMP, SMA/SMK Sederajat hingga ibu menyusui. "Pasien sudah pulang atau sembuh sudah 1.241 orang dan yang masih dirawat ada 74 orang. Alhamdulillah kondisi pasien yang masih dirawat menunjukan progres kesembuhan yang baik," kata Jeje.
Menurut Jeje, pihaknya mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengevaluasi total tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di karena keracunan massal yang menimpa banyak warganya itu.
Ketiganya ialah SPPG di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Cipongkor, SPPG Kampung Pasirsaji, Desa Negalsari, Cipongkor dan SPPG di Desa Mekarmukti, Cihampelas. Menu MBG yang didistribusikan ketiga SPPG itu diduga menjadi biang kerok keracunan massal siswa di Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB). "Saat ini, ketiga dapur tersebut masih ditutup sementara untuk kepentingan investigasi. Pemerintah daerah juga mendorong dan berkoordinasi dengan BGN agar ketiga SPPG ini dilakukan evaluasi menyeluruh," kata Jeje.
Meski begitu, dirinya sepakat dengan pemerintah pusat untuk melanjutkan program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto tersebut. Jeje menilai MBG memiliki manfaat untuk pememuhan gizi anak dan meringankan beban orang tua. Sehingga bukannya menghentikan programnya, tapi melakukan perbaikan sehingga ke depannya tidak terulang kembali peristiwa keracunan seperti yang terjadi di wilayahnya.
"Karena pada dasarnya program ini bagus sekali, ada 200 ribu siswa Bandung Barat terbantu MBG ini. Para orang tua merasakan meringankan beban orang tua. MBG akan tetap berjalan tapi jangan hanya karena 2-3 kasus ini berdampak pada dapur lain yang sudah baik," kata Jeje.