REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--Sebanyak 52 sekolah di Kabupaten Majalengka dalam kondisi rusak berat dan membutuhkan perbaikan segera. Untuk itu, pemerintah, baik pusat maupun daerah, mengucurkan anggaran puluhan miliar rupiah untuk memperbaiki sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Muhamad Umar Ma’ruf menjelaskan, pada 2025 ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 56 miliar untuk program revitalisasi sekolah di Kabupaten Majalengka.
“Dana tersebut dipergunakan untuk merehabilitasi sekolah – sekolah yang rusak berat. Jumlahnya ada 52 sekolah, yang terdiri dari 28 Sekolah Dasar (SD), 21 Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta dua Taman Kanak-kanak (TK),” ujar Umar, Senin (29/9/2025).
Selain itu, Pemkab Majalengka juga telah menambah anggaran untuk kesejahteran para guru. Yaitu berupa insentif guru sebesar Rp 300 ribu per triwulan di luar sertifikasi.
Sementara itu, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka pada Sabtu (27/9/2025), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana sekolah serta penunjang kegiatan belajar mengajar yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
“Peningkatan anggaran pendidikan oleh pemerintah diharapkan bisa menjadi bentuk apresiasi kepada para guru agar bisa semakin bersemangat dalam mengajar dan melahirkan siswa berkualitas,” kata Mu’ti.
Selain itu, kata Abdul Mu’ti, pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan guru. Ia mengatakan, ada sebanyak 609 ribu lebih guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi pada tahun 2025. “ Alhamdulilah tunjangan guru ASN dan non ASN naik pada tahun 2025. Untuk guru non ASN sebesar Rp 2 juta dan guru ASN sesuai gaji pokok,” papar Abdul Mu’ti.