Jumat 03 Oct 2025 20:54 WIB

Siswa di Luragung Diduga Keracunan Massal, Bupati Dian Hentikan Sementara Dapur MBG

Bupati menghentikan sementara operasional SPPG penyalur MBG ke SMA Negeri 1 Luragung

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Siswa Dirawat karena Keracunan Usai Mengkonumsi Menu MBG (Ilustrasi)
Foto: Ferry Bangkit
Siswa Dirawat karena Keracunan Usai Mengkonumsi Menu MBG (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Siswa SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan diduga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (2/10/2025). Mereka mengalami gejala mual, muntah hingga diare pada malam harinya hingga Jumat (3/10/2025) ini. Para siswa yang diduga mengalami keracunan itu langsung dilarikan ke UPTD Puskesmas Luragung.

Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, pun mengunjungi para siswa yang mendapat penanganan medis di puskesmas tersebut.

Baca Juga

Dian mengatakan, sebagai langkah antisipasi, sesuai yang dibicarakan saat Rakor MBG Kabupaten dan Satgas MBG, atas kejadian itu diputuskan menghentikan sementara operasional SPPG penyalur MBG ke SMA Negeri 1 Luragung selama sekitar satu minggu.

Untuk sementara, distribusi MBG bagi siswa akan dialihkan ke dapur penyedia lainnya. Ia menegaskan, program MBG bukan sekadar distribusi makanan. Namun juga tanggung jawab moral untuk memberikan asupan terbaik bagi generasi muda.

“Karena itu, aspek pengolahan, bahan baku, sanitasi, hingga peralatan dapur harus diawasi secara ketat,” ujar Dian.

Menurut Ketua Satgas MBG Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, pada hari ini tercatat ada 84 siswa yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Luragung. Dari jumlah itu, tujuh siswa sempat diinfus dan kini tersisa empat siswa yang masih dalam penanganan.

Selain itu, lima siswa lainnya dirawat di RS Kuningan Medical Center (KMC). “Gejalanya rata-rata diare. Dari keterangan siswa, menu ayam kecap yang dikonsumsi terasa agak berlendir. Sampel makanan dan sampel dari siswa sudah diambil, saat ini menunggu hasil laboratorium,” kata Wahyu, saat mendampingi bupati mengunjungi para siswa di Puskesmas Luragung.

Selain siswa yang dirawat, tercatat pula ada 113 siswa yang tidak masuk sekolah hari ini. Mereka diduga terdampak setelah makan menu MBG sehari sebelumnya. “Kami sudah minta pihak sekolah untuk memastikan apakah ketidakhadiran mereka karena sakit biasa atau memang akibat keracunan. Kita harus hati-hati,” kata pria yang juga menjabat sebagai Pj Sekda Kabupaten Kuningan itu.

Wahyu menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan telah menurunkan tim investigasi epidemiologi. Selain itu, mengamankan sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium Provinsi Jawa Barat. Pemkab Kuningan pun memastikan akan terus melaporkan perkembangan kasus kepada Pemprov Jawa Barat, sekaligus memperketat pengawasan dapur MBG agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, pengelola dapur MBG Luragung Landeuh, Gugum menyampaikan pihaknya melayani distribusi untuk sekitar 4.000 siswa SMA, SMP, dan SMK di Luragung. Ia menduga penyebab keracunan berasal dari menu ayam kecap yang berkuah. “Banyak siswa bilang kuahnya agak kental dan berlendir. Kemungkinan besar dari situ,” katanya.

Salah satu siswi SMA Negeri 1 Luragung, Anna Resviana (17), mengaku mulai merasakan gejala mual, muntah, dan diare pada Jumat (3/10/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Ia menyatakan, siang harinya menyantap makanan MBG di sekolahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement