REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kementerian Keuangan kembali menggelar program tahunan Kemenkeu Mengajar yang kini memasuki tahun ke-10 pelaksanaan. Melalui kegiatan ini, para pegawai Kemenkeu secara sukarela turun langsung ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu, inspirasi, dan semangat kebangsaan. Mereka menjalankan program ini, tanpa menggunakan dana APBN, melainkan murni berlandaskan semangat kepedulian, gotong royong, dan keinginan untuk berkontribusi bagi negeri.
Salah satu sekolah yang menjadi lokasi kegiatan Kemenkeu Mengajar 10 adalah Pesantren Sains dan Teknologi (Saintek) Darul Hikam Bandung. Kehadiran para relawan di sekolah ini, untuk membangun karakter dan pemahaman generasi muda tentang pentingnya pengelolaan keuangan negara.
Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Rudy Rahmaddi yang hadir sebagai relawan mengajar mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk semangat kepahlawanan para pegawai Kemenkeu untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami berbagi ilmu dan pengalaman secara sukarela, tanpa menggunakan uang rakyat. Semuanya murni dari kesadaran kami sebagai insan Kemenkeu untuk menebar manfaat dan inspirasi, terutama dalam membentuk karakter serta menumbuhkan pemahaman siswa sejak dini tentang bagaimana negara mengelola keuangan rakyat,” ujar Rudy Rahmaddi, Senin, (10/11/2025).
Menurut Rudy, keuangan negara adalah amanah rakyat yang diwujudkan melalui pajak dan berbagai penerimaan negara untuk membangun infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
“Uang pajak yang disetor masyarakat digunakan untuk membangun jalan, rumah sakit, sekolah, irigasi, jembatan, dan berbagai fasilitas publik lainnya. Ini bukan hanya membangun Indonesia secara fisik, tapi juga mensejahterakan rakyat seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945,” paparnya.
Kemenkeu Mengajar juga menjadi wadah bagi pegawai untuk mengenalkan nilai-nilai Kementerian Keuangan, memperkenalkan profesi dan peran institusi dalam mengelola keuangan negara secara ringan dan inspiratif.