Jumat 12 Dec 2025 19:00 WIB

Kesaksian Warga Saat Detik-detik Banjir di Bandung Barat: Ada Suara Gemuruh dan Hampir Hanyut

Banjir bandang dipicu buruknya penataan saluran drainase proyek milik pengembang

Rep: Ferry Bangkit Rizki/ Red: Arie Lukihardianti
Rumah Warga di Kampung Leuweung Datar, RT 03/06, Desa Bojongheulang, Kecamatan Saguling, KBB Rusak Diterjang Longsor.
Foto: Ferry Bangkit
Rumah Warga di Kampung Leuweung Datar, RT 03/06, Desa Bojongheulang, Kecamatan Saguling, KBB Rusak Diterjang Longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sebanyak 13 rumah di Kampung Leuweung Datar RW 06, Desa Bojongheulang, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat tersapu banjir bercampur tanah, Kamis (11/12/2025) sore. Dinding rumah jebol hingga harta benda milik warga turut mengalami kerusakan.

Detik-detik banjir bandang saat hujan yang disebabkan jebolnya tanggul proyek pembangunan club house di wilayah perbukitan itu diceritakan Sonita (48), warga Kampung Leuweung Datar, RT 03/06. Ia mengatakan banjir bercampur itu menerjang sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca Juga

"Awalnya kan hujan dulu dari jam 3 an. Terus tiba-tiba saya denger suara gemuruh dari belakang rumah, posisinya saya lagi tiduran sama bapa (suami). Langsung keluar rumah," ujar Sonita di lokasi, Jumat (12/11/2025).

Setelah itu, Sonita dan suaminya langsung mengevakuasi orang tuanya yang tepat berada di samping rumahnya. Sekian detik kemudian, air bercampur tanah langsung menerjang rumah milik Sonita dan belasan warga lainnya hingga mengalami kerusakan.

Bagian dinding dapur rumah orang tuanya jebol hingga harta benda seperti perabotan dan alat elektronik juga mengalami kerusakan. Begitupun kondisi rumahnya yang dipenuhi air dan lumpur akibat terjangan banjir.

"Pas keluar rumah itu ternyata rumah bapak saya jebol. Jadi airnya masuk ke nyebrang rumah. Saya posisinya udah di luar rumah juga sempet hampir kebawa banjir, untung pegangan ke tiang sampe tangan biru. Ketinggiannya sampe pinggang dewasa. Perabotan sama kulkas tv dan lainnya rusak semua," papar Sonita.

Sonita mengaku, sebelumnya memang ada banjir yang menerjang kawasan penduduk yang berada di dekat pemukiman perumahan elit itu. "Tapi yang paling parah ya sekarang. Sementara saya ngungsi dulu ke ke rumah anak nunggu situasinya aman. Terus kan rumah juga harus diperbaiki dulu soalnya pintunya jebol, sama perabotan juta rusak," kata dia,

Caca (45) warga lainnya mengatakan, banjir merendam seluruh perabot rumah milik Caca. Ia merelakan air bah dan lumpur masuk rumah tanpa ada upaya untuk membendungnya karena memilih menyelamatkan diri bersama anggota keluarga. Karena khawatir banjir, dirinya juga sempat mengungsi ke rumah kerabat saat malam hari.

"Kulkas, TV, dan kasur habis semua. Saya juga tadi malam menginap dulu di tentangga. Baru pagi ini bersih-bersih lumpur," kata Caca.

Menurutnya, banjir bandang dipicu buruknya penataan saluran drainase proyek milik pengembang perumahan yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Proyek tersebut berada di area perbukitan tanpa membangun drainase permanen. Saluran air hanya dibuat menggunakan tanggul tanah sehingga saat hujan deras jebol dan masuk pemukiman. "Saluran airnya gak dibuat benar. Sehingga jebol dan airnya masuk rumah. Mestinya dibangun dulu saluran air baru kontruksi bangunan," katanya.

Ketua RW 06 Apep Sumarna mengatakan, hasil pendataan ada 13 rumah warganya yang terdampak banjir. Untuk sementara para penghuninya harus mengungsi sementara demi keamanan dan keselamatan warga. "Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB pas banjirnya pas ujan udah mulai reda. Ada 13 rumah yang terdampak banjir, 3 rusak parah dan 1 rusak sedang. Sisanya perabotan, kulkas, tv dan lainnya rusak," kata dia.

Menurut Apep, banjir bandang dipicu buruknya penataan saluran drainase proyek milik kawasan pengembang perumahan elit yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Proyek tersebut berada di area perbukitan tanpa membangun drainase permanen. Saluran air hanya dibuat menggunakan tanggul tanah sehingga saat hujan deras jebol dan masuk pemukiman.

"Jadi di atas itu ada tanggul proyek club house atau apa terus jebol. Jadi air campur tanah sekarang kena rumah warga saya. Jadi bukan cuma air yang masuk rumah, tapi juga tanah," kata Apep. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement