Selasa 09 Feb 2021 07:16 WIB

Pengguna Transportasi Umum di Sukabumi Dites Antigen

Ada 250 orang yang menjadi sasaran tes antigen di Terminal Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat vaksinasi Covid-19 perdana di Balai Kota Sukabumi, Kamis (28/1/2021).
Foto: Republika/ riga nurul iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat vaksinasi Covid-19 perdana di Balai Kota Sukabumi, Kamis (28/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi mendorong upaya pengetesan untuk mengidentifikasi kasus Covid-19. Kali ini digelar tes rapid antigen di Terminal Tipe A Kota Sukabumi.

Tes yang dilakukan pada Senin (8/2) itu menyasar para pengguna transportasi umum di terminal. Kegiatan ini dipantau langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. “Kegiatan ini kerja sama antara Kementerian Perhubungan, pemkot, dan Polres Sukabumi Kota,” kata Fahmi.

Fahmi mengatakan, pengetesan yang digelar di terminal ini bertujuan mengecek status kesehatan warga yang akan keluar maupun masuk wilayah Kota Sukabumi. Dengan pengetesan ini, diharapkan dapat menekan potensi penyebaran Covid-19.

Berdasarkan hasil pengetesan terhadap sekitar 40 orang di terminal, kata dia, hasilnya negatif. Tes ini ditargetkan menyasar sekitar 250 orang.

Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, di wilayah Kota Sukabumi akan kembali diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Fahmi mengatakan, pembatasan kegiatan ini akan kembali dijalankan mulai 9 Februari hingga 22 Februari mendatang, sebagaimana keputusan gubernur Jawa Barat.

Dalam masa pembatasan kegiatan ini, Fahmi mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan terus berupaya mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Masyarakat diajak untuk selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. “Sehingga betul-betul pandemi bisa cepat dihilangkan dari Kota Sukabumi dan ikuti ketentuan protokol kesehatan,” kata Fahmi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement