Rabu 05 May 2021 20:49 WIB

Pos Penyekatan di Cileunyi Dibangun Menyerupai Gedung Sate

Pos tersebut akan berfungsi sebagai titik koordinasi para petugas kepolisian.

Petugas kepolisian melakukan penyekatan kendaraan dengan pelat nomor dari luar Bandung saat simulasi penyekatan total larangan mudik di gerbang keluar Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (5/5). Simulasi penyekatan yang dilakukan oleh petugas gabungan dari Satlantas Polresta Bandung dan Dishub Kabupaten Bandung tersebut merupakan bagian dari penerapan larangan mudik yang resmi berlaku mulai Kamis 6-17 Mei 2021. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kepolisian melakukan penyekatan kendaraan dengan pelat nomor dari luar Bandung saat simulasi penyekatan total larangan mudik di gerbang keluar Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (5/5). Simulasi penyekatan yang dilakukan oleh petugas gabungan dari Satlantas Polresta Bandung dan Dishub Kabupaten Bandung tersebut merupakan bagian dari penerapan larangan mudik yang resmi berlaku mulai Kamis 6-17 Mei 2021. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung membuat pos penyekatan arus mudik di kawasan Cileunyi dengan tema menyerupai Gedung Sate yang merupakan Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pos yang berfungsi sebagai pelayanan masyarakat saat suasana Lebaran dalam Operasi Ketupat Lodaya 2021 berlokasi beberapa ratus meter sebelum memasuki Gerbang Tol Cileunyi.

"Gedung Sate adalah salah satu ikon Jawa Barat, jadi kami pilih Gedung Sate," kata Wakil Kepala Satlantas Polresta Bandung AKP Adhimas Sriyono Putra di Pos Penyekatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/5).

Baca Juga

Menurut Dhimas, nantinya pos tersebut akan berfungsi sebagai titik koordinasi para petugas untuk membatasi pergerakan pemudik. Pasalnya, kata dia, para petugas itu bakal bersiaga selama 24 jam sehari hingga 17 Mei 2021 untuk memastikan tidak ada pemudik yang menuju ke Kabupaten Bandung.

Selain itu, pos tersebut juga berfungsi untuk melayani pertolongan medis masyarakat maupun pemudik yang melintas ke kawasan tersebut. "Nanti apabila ada masyarakat yang kurang enak badan, nanti disediakan di situ dari dinkes ada alat swab untuk periksa kesehatannya," katanya.

Maka dari itu, dia mengimbau masyarakat agar menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas mudik yang akan meningkatkan potensi penyebaran Covid-19. "Karena belajar dari pengalaman lain, ada gelombang Covid-19 sangat banyak, saya minta masyarakat mau menahan diri untuk tidak mudik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement