REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan buka tutup jalan di masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Sebab, pergerakan dan mobilitas masyarakat cenderung masih tinggi.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan Kota Bandung masih berada di urutan lima besar sebagai daerah yang dikategorikan resiko tinggi penyebaran Covid-19. Beberapa indikator yang dipakai yaitu penurunan mobilitas masyarakat masih rendah, konfirmasi aktif tinggi dan BOR yang tinggi.
Ia mengatakan, keterisian rumah sakit bagi pasien Covid-19 tinggi sebab pasien yang dirawat banyak berasal dari luar Kota Bandung. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk terus meningkatkan tempat tidur dan ruang isolasi mandiri.
"Kemarin dengan pak sekda habis rapat koordinasi jadi perbincangan saya kajian saya agak menarik dari awal Kota Bandung awal PPKM (PSBB) dengan konsep penyekatan bagus tapi dengan ada PPKM hari ini penyekatan diperlebar tapi mobilitas masih tinggi ini persoalan," ujarnya, Selasa (13/7).
Ia mengaku sudah berbicara dengan Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 untuk mengevaluasi penyebab mobilitas masyarakat masih tinggi. Oded menduga mobilitas masyarakat masih tinggi dj wilayah pinggiran kota.
"Saya bilang ke pak Ema harus betul-betul dievaluasi dimana persoalannya. Saya juga cenderung khawatir di ring satu, dua, tiga bagus, mereka ada di pinggiran dugaan kita seperti itu. Tinggal treatmennya di pinggiran," katanya.
Kapolrestabes Bandung, Ulung Sampurna Jaya mengklaim penyekatan berdampak kepada penurunan mobilitas masyarakat sebesar 30 persen. Diharapkan hal tersebut berdampak kepada meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Dari hasil laporan pembatasan tersebut bahwa di Kota Bandung berkurang hingga 30 persen kegiatan masyarakat atau mobilitas masyarakat yang ada di Kota Bandung ini," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan memperkuat kebijakan penyekatan dan buka tutup jalan pada pekan ini. Dengan harapan mampu menekan penyebaran Covid-19.
"Kemungkinan dalam Minggu terakhir ini buka tutup jalan akan kita perkuat dan perketat sehingga bisa benar-benar hasilnya bisa signifikan untuk menekan laju peningkatan dari Covid itu sendiri," katanya.
Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Asep Kusmana mengatakan pihaknya masih menemukan pengendara yang menerobos penyekatan tanpa ada alasan yang jelas. Bagi mereka yang memiliki alasan yang jelas pihaknya sendiri akan membukakan penyekatan.
"Kalau urgen mendesak itu silahkan dibuka namun kita sudah menugaskan beberapa personil di titik yang rawan," katanya. Pihaknya akan mengingatkan kepada pengendara yang masih tetap menerobos pembatas jalan dan akan memberikan tilang jika sudah membahayakan.