Rabu 25 Aug 2021 14:59 WIB

Bupati Bekasi Ajak Perangkat Desa Ikut Atasi Geng Motor

Kebijakan pembatasan pandemi membuat marak aksi geng motor di Bekasi berbuat onar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Foto: Dok Pemkab Bekasi
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengajak perangkat desa dan kecamatan ikut membantu mengatasi aksi geng motor, yang belakangan meresahkan warga, melalui pendekatan persuasif untuk mencegah aksi serupa tidak terulang kembali.

Dani mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memiliki peran pencegahan aksi kebrutalan geng motor. Meski begitu, sambung dia, penegakan hukum, tugas keamanan, dan ketertiban masyarakat menjadi tugas utama aparat.

"Kalau penegakan keamanannya itu menjadi ranah kepolisian, tapi akan kami koordinasikan dari sisi pencegahannya" katanya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/8).

Menurut Dani, maraknya aksi onar gerombolan geng motor berusia remaja belakangan di wilayahnya disebabkan sejumlah kebijakan pembatasan selama masa pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas itu, sambung dia, membuat mereka mencari kegiatan di luar pengawasan orang tua.

"Mungkin karana kejenuhan dan kesulitan ekonomi ini ya, semakin mendesak masyarakat, tetapi bagaimana pun ini menjadi tugas kita kepada masyarakat dengan demikian kewaspadaanharus ditingkatkan dengan situasi seperti ini, semua kemungkinan bisa terjadi," kata Dani.

Dia menuturkan, dalam waktu dekat akan membahas persoalan tersebut bersama unsur Forkopimda Kabupaten Bekasi. Terutama, kata Dani, terkait upaya pencegahan dan tindakan antisipasi keresahan masyarakat atas aksi kelompok remaja tersebut.

"Bersama Pak Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, dan semua unsur Forkopimda lainnya, sejauh mana tingkat kerawanannya. Kalau korban jiwa tentu akan kita bantu seperti apa perawatannya," ucap Dani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement