REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 1.677 sekolah dari 1.862 sekolah di Kota Bandung dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas gelombang kedua usai dinyatakan lolos verifikasi tim satgas Covid-19. Sebelumnya 330 sekolah sudah menggelar PTM sejak 8 September.
"Sekolah yang lolos itu dari laporan Disdik total lolos 1.677. Tidak lolos PAUD 48, SD 8, SMP 11, SMA 2n SMK 4, SLB 1 dan Madrasah Tsanawiyah 2," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Rabu (15/9).
Ia menuturkan, sekolah yang tidak lolos verifikasi diperkirakan karena tidak memenuhi standar protokol kesehatan yang harus dipenuhi. Beberapa diantaranya fasilitas cuci tangan, lingkungan yang harus mendukung dan satgas yang belum meyakinkan apabila sekolah menggelar PTM terbatas.
"Kalau sudah lolos logika sudah bisa jalan besok. Tidak ada dalam aturan setelah lolos menunggu dua hari," katanya.
Terkait pelaksanaan PTM terbatas, Ema mengaku belum mengecek langsung ke lapangan. Namun berdasarkan laporan yang diterima belum ditemukan pelanggaran protokol kesehatan.
"Evaluasi berjalan saya pribadi belum on the spot tapi saya ada rekan di lapangan belum ada laporan mereka melakukan pelanggaran. Saya bilang ke kadisdik kalau ada pelanggaran harus ditindak tegas," ungkapnya.
Ia pun mengaku belum menerima laporan terkait adakah siswa yang terpapar Covid-19 karena mengikuti PTM terbatas. "Belum menerima," katanya.
Ia meminta masyarakat tidak bereuforia karena kasus Covid-19 di Bandung menurun. Ema menambahkan, kegiatan PKL pun di wilayah sekolah atau kantin tidak diperbolehkan terlebih dahulu. Ia berharap seluruh masyarakat menjaga momentum kondisi penurunan kasus Covid-19 di Kota Bandung.