Kamis 24 Mar 2022 00:47 WIB

Disdik Jabar Tahun Ini Luncurkan Tiga Kurikulum Baru

Tiga kurikulum ini dinilai penting sebagai bekal bagi peserta didik di kemudian hari.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dedi Supandi.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dedi Supandi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat meluncurkan tiga kurikulum baru pada tahun ajaran 2022 ini. Tiga kurikulum tersebut, yaitu Kurikulum Industri, Kurikulum Jabar Masagi dan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK). 

Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi, tiga kurikulum ini dinilai penting, sebagai bekal bagi peserta didik di kemudian hari. Dedi mengatakan, terkait Kurikulum Industri yang akan diterapkan di Jabar merupakan kerja sama antara pihaknya bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat. 

"Yang pertama adalah peluncuran Kurikulum Industri. Jadi (kurikulum) ini yang sudah diramu bersama teman-teman dari Kadin. Ternyata kebutuhkan industri itu ada A, B dan C. Itu yang harus kita lindungi," ujar Dedi Supandi, kepada wartawan, Rabu (23/3/2022)

Menurut Dedi, Kurikulum Industri ini memiliki 18 program, seperti teknik konstruksi dan perumahan, program desain pemodelan dan informasi bagunan, teknik kimia industri, teknik otomotif, teknik ketenaga listrikan dan teknik elektronika.

"Selain itu, juga nautika kapal penangkap ikan, nautika kapal niaga, agro teknologi pengolahan hasil pertanian, desain komunikasi visual, pengembangan perangkap lunak, teknik jaringan komputer, manajemen perkantoran dan layanan bisnis, akuntansi keuangan dan lembaga, busana, perhotelan, dan juga layanan pariwisata," paparnya.

Mengenai Kurikulum Jabar Masagi, kata Dedi, kurikulum ini lebih banyak kepada penguatan karakter dan budaya potensi lokal Jawa Barat. Kurikulum Jabar Masagi ini akan mulai diterapkan di tahun ajaran 2022 dan 2023.

"Juli yang akan datang akan kita lakukan dan hari ini akan kita luncurkan sebagai bagian dari hasil penggalian budaya dan karakter masyarakat Jabar," katanya. 

Sedangkan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK), merupakan bagian dari sinergitas bersama Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat. Kurikulum PAK ini, masuk ke mata pelajaran PPKN yang akan nantinya akan dilaksanakan dua jam dalam satu pekan. "Tapi di situ juga ada prakter praktek baik yang diberikan," katanya.

Menurutnya, peluncuran Kurikulum PAK untuk jenjang SMA, SMK dan SLB ini ditandai dengan penyerahan buku anti korupsi oleh Kepala Kajati Jabar Asep N Mulyana. Menurut Dedi, hal tersebut merupakan bagian dari kepedulian dari Kajati Jabar terhadap dunia pendidikan. 

"Mudah-mudahan ini bisa mendapatkan dukungan dari semua, kita berharap sekian tahun ke depan generasi kita menjadi generasi yang bebas korupsi," katanya. 

Dedi mengatakan, tujuan diberlakukannya kurikulum PAK ini juga, berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter. Sehingga, dengan sokongan dari Kajati Jabar yang akan terjun langsung ke setiap sekolah akan menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa maupun siswi. 

"Termasuk, ternyata diamanatkan ke dalam presedensial di G20. Jadi di G20 baru diamanatkan, kita hari ini sudah selesai kurikulumnya dan sudah mau diterapkan di tahun ajaran ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Kajati Jabar Asep N Mulyana mengatakan bersama Kadisdik Dedi Supandi pihaknya telah menggodok Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK) dengan berbagai macam pendekatan dan mekanisme. 

"Bahkan saya sudah sampaikan kepada pak Kadisdik, saya pun siap turun langsung untuk menjadi pengajar Pendidikan Anti Korupsi di Jabar baik di SMA, SMK maupun SLB," kata Asep.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement