Selasa 31 May 2022 07:56 WIB

Kenakalan Remaja Berujung Petaka di 'Kota Wali' Cirebon 

Rerata anggota geng motor masih di bawah umur (remaja), dan sedang mencari jatidiri.

Polresta Cirebon melakukan sweeping ke sarang geng motor di wilayah timur, tengah, dan barat Kabupaten Cirebon, Ahad (29/5/2022) dinihari. Hasilnya, puluhan anggota geng motor dari berbagai kelompok berhasil diamankan.
Foto:

photo
Polresta Cirebon melakukan sweeping ke sarang geng motor di wilayah timur, tengah, dan barat Kabupaten Cirebon, Ahad (29/5/2022) dinihari. Hasilnya, puluhan anggota geng motor dari berbagai kelompok berhasil diamankan. - (Polresta Cirebon)

 

Kenakalan

Perbuatan yang dilakukan oleh dua remaja itu, bukan karena kebetulan semata. Mengingat, kasus serupa sudah kerap berulang dan rerata berawal dari kenakalan remaja yang diwadahi perkumpulan geng motor.

Kenakalan dilakukan oleh para remaja yang tergabung dalam perkumpulan geng motor membuat suasana keamanan terganggu, karena mereka tidak hanya menyasar sesama geng motor. Namun juga, warga biasa pun terkena imbasnya.

Kenakalan yang dilakukan mereka, tidak hanya menimbulkan korban luka, tapi ada juga sampai meninggal dunia. Dan itu, terjadi bukan hanya sekali, tapi terus berulang.

Satreskrim Polresta Cirebon mendata kurun waktu enam bulan dari akhir tahun hingga bulan Mei 2022 ini, sudah terdapat 11 peristiwa kekerasan dan tindak pidana yang melibatkan anggota geng motor.

"Dari awal tahun sampai saat ini ada 11 peristiwa (tindak pidana) yang melibatkan geng motor," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Cirebon Kompol Anton saat menggelar perkara yang melibatkan anggota geng motor.

Anton mengatakan, dari peristiwa tersebut, rerata anggota geng motor yang terlibat masih di bawah umur atau usia remaja, dan mereka memang sedang mencari jati diri. Tawuran yang sering terjadi antargeng motor di wilayah hukum Polresta Cirebon dikarenakan mereka saling menantang satu sama lainnya, terutama melalui media sosial.

Mereka memiliki akun media sosial masing-masing, dan sering memprovokasi satu sama lainnya dengan melakukan siaran langsung, serta menantang siapa pun. Setelah tantangan tersebut diladeni, mereka bersepakat bertemu di satu tempat.

Tidak hanya dengan tangan kosong, antargeng motor tersebut dibekali dengan senjata tajam, bom molotov, batu, bambu, dan lain sebagainya untuk saling menyerang. Dari aksi tawuran tersebut, sering menimbulkan korban luka maupun jiwa dari kedua belah pihak, maupun warga setempat yang sedang nahas.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement