Senin 05 Sep 2022 18:28 WIB

Seragam SMA Digunakan Non Pelajar, Kadisdik Jabar Minta Jangan Kebablasan 

Viral di media sosial itu, seragam putih abu digunakan di tempat hiburan malam.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi
Foto: Istimewa
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seragam SMA putih-abu, saat ini, marak digunakan oleh berbagai kalangan. Tak hanya digunakan pelajar SMA, penggunaan seragam putih dan abu-abu ini banyak digunakan non pelajar dan sering menjadi tema dalam sejumlah kegiatan.

Seperti yang terjadi pada perayaan hari ulang tahun artis Ussy Sulistiawaty ke-41 beberapa waktu lalu. Semua artis yang diundang, semuanya menggunakan seragam SMA putih dan abu-abu.

Bahkan, belum lama ini viral di medsos para pemandu lagu menggunakan pakaian seragam SMA putih-abu di Tempat Hiburan Malam (THM) Infinity Jalan MH Thamrin Lippo, Cikarang Selatan. 

Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, seragam putih-abu yang digunakan oleh anak SMA memiliki sejarah dan makna yang besar. 

"Negara tidak asal-asalan tentunya. Penggunaan seragam bagi seluruh sekolah kan tujuannya itu untuk menumbuhkan rasa persamaan yang selaras dengan sila ketiga yakni persatuan Indonesia," ujar Dedi Supandi, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, sejarah seragam SMA putih abu-abu sendiri, berkaitan dengan Surat Keputusan 052/C/Kep/D.82 yang dikeluarkan oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Tujuannya untuk menghilangkan sikap eksklusivitas agar kesenjangan yang terjadi antar peserta didik berkurang.

"Sehingga, tidak ada lagi perbedaan antar peserta didik antara lain suku, agama, ras, dan golongan dalam mengakses pendidikan," katanya.

Dedi Supandi menilai, ada makna yang besar di balik warna putih dan abu-abu pada seragam pelajar SMA. Di mana hal itu menggambarkan ketenangan dan kedewasaan yang sudah mulai dimiliki oleh anak pada jenjang tersebut.

"Begitu pula pada seragam SD dan SMP. Semua ada maknanya kenapa SD putih dan merah, atau SMK putih dan biru," katanya. 

Terkait penggunaan seragam putih dan abu-abu oleh non pelajar, menurut Dedi Supandi, memang bukan suatu hal yang menyalahi aturan. Namun ia berharap non pelajar yang menggunakan  seragam putih abu-abu jangan kebablasan. 

"Misalnya seperti yang viral di media sosial itu, seragam putih abu digunakan di tempat hiburan malam. Kan ini mencoreng dunia pendidikan. Makanya saya setuju kalau ini ditindak lebih lanjut," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement