Kamis 29 Dec 2022 05:19 WIB

Kapolda Jabar: Rutan di Polres-Polsek Perhatikan Sisi Kemanusiaan

Tempat tahanan sudah harus menerapkan sistem keamanan, kenyamanan, dan keamanan.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, di Pos Polisi Gadog, Kabupaten Bogor, Selasa (26/4).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, di Pos Polisi Gadog, Kabupaten Bogor, Selasa (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol Suntana meminta rumah tahanan dipolresdanpolsek harus memperhatikan sisi kemanusiaan, humanis, kenyamanan, dan keamanan.

"Mereka (tahanan) sedang menghadapi suatu perkara tetap kita perhatikan hak asasi manusianya " kata Suntana usai meresmikan bangunan baru Rumah Tahanan Polres Garut, Rabu (28/12/2022).

Dia menuturkan, Polda Jabar berupaya meningkatkan sistem pelayanan setiap rumah tahanan di polda, polres, dan polsek agar keberadaannya memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan. Salah satunya yang sudah memperbaiki rumah tahanan di polres, kata Kapolda, yakni Polres Garut. 

"Cukup nyaman, seperti yang disampaikan kapolreskarena memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan," kata Kapolda.

Dia menyampaikan, sudah mengarahkan anggota agar dalam melaksanakan tugas sesuai standar operasional, nyaman, dan memperhatikan makanan.

Semua tempat tahanan di kepolisian, kata dia, sudah harus menerapkan sistem keamanan, kenyamanan, dan kemanusiaan.

"Kita perlakukan seperti itu, di poldasudah rapi, sudah dibangun dengan menggunakan dana hibah dari pemerintah daerah," katanya.

Terkait kondisi tempat tahanan di polsek, Kapolda mengakui, masih perlu diperhatikan karena banyak kantor polsek yang kondisi bangunannya sudah lama.

Polsek sebaiknya tidak melakukan penahanan, jika terpaksa sebaiknya penahanan diserahkan di rumah tahanan polres.

"Saya membuat kebijakan untuk polsek tidak perlu melakukan penahanan, kalau terpaksa melakukan penahanan silakan kirimkan ke polres," katanya.

Dia berharap, ke depan di rumah tahanan polres sudah terbagi-bagi ruang tahanannya untuk tahanan sipil, anggota Polri yang bermasalah, perempuan, dan anak-anak. "Kita juga memisahkan tahanan perempuan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement