Selasa 03 Jan 2023 16:19 WIB

Disparbud Jabar Dorong Pengembangan Desa Wisata di 2023

Disparbud Jabar berharap desa wisata meningkatkan daya tarik bagi turis asing.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Selasari di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu (13/10/2021).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Selasari di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu (13/10/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan mendorong pengembangan desa wisata pada tahun ini. Keberadaan desa wisata ini diharapkan dapat menambah daya tarik bagi wisatawan, khususnya turis asing.

Kepala Disparbud Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan, Jabar sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Desa Wisata. Karenanya, kata dia, Disparbud akan fokus mengembangkan desa wisata ini. Selain dapat menjadi daya tarik bagi turis, kata dia, desa wisata juga memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. “Ini yang sedang kita godok terus, apalagi sudah keluar perda mengenai desa wisata. Jadi, ini sedang kita kuatkan di Jabar,” kata dia, Selasa (3/1/2023).

Sejauh ini, sudah ada beberapa desa wisata di wilayah Provinsi Jabar. Benny menilai pengembangan desa wisata terbilang baik. Bahkan, pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ada lima desa wisata di Jabar yang masuk daftar 50 besar. Mencakup Desa Wisata Cisande (Kabupaten Sukabumi), Desa Gegesik Kulon (Kabupaten Cirebon), Desa Wisata Alamendah (Kabupaten Bandung), Desa Wisata Selasari Kabupaten Pangandaran, dan Desa Wisata Saung Ciburial (Kabupaten Garut).

Namun, Benny mengharapkan desa wisata di Jabar dapat mempunyai daya tarik lebih untuk menarik minat wisatawan, khususnya turis mancanegara. “Kita (Jabar) belum bisa memberikan sebuah destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan mancanegara. Tapi, kita sedang berupaya hari ini, bagaimana bisa menarik wisatawan lokal atau asing. Jadi, kita sedang menggodok lagi,” ujar dia.

Dalam upaya pengembangan desa wisata ini, Benny mengatakan, pihaknya akan meminta masukan kepada warga Indonesia yang berada di luar negeri, seperti Australia. Melalui diaspora ini, kata dia, diharapkan ada masukan ihwal apa saja yang mesti disiapkan di Jabar agar wisatawan asing tertarik datang. “Mereka itu (diaspora) biasanya membawa turis ke Indonesia, tapi tidak ke Jabar karena Jabar dianggap belum siap. Padahal, turis berduit inilah yang dibawa oleh diaspora ini,” kata Benny.

Benny menilai, desa wisata dapat menambah pilihan destinasi turis untuk berkunjung ke Jabar. Karenanya, kata dia, tahun ini desa wisata akan menjadi salah satu fokus pengembangan. “Makanya kita saat ini sedang berupaya menggeser turis yang berduit ini datang ke Jabar, dan insyaallah, kami akan mengundang diaspora tersebut untuk berbicara apa saja infrastruktur yang dibutuhkan atau menjadi daya tarik bagi wisatawan asing,” ujar Benny.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement