Rabu 04 Jan 2023 10:45 WIB

Warga Buang Sampah di Sungai, Ini Tanggapan DLH Bogor

Tidak ada yang menegur tindakan pria yang membuang sampah di sungai tersebut.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sampah dalam plastik yang dibuang warga sembarangan hanyut di sungai. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sampah dalam plastik yang dibuang warga sembarangan hanyut di sungai. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebuah video viral di media sosial, memperlihatkan seorang pria membuang sampah di sungai dekat Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menyatakan, kejadian yang terjadi di wilayah merupakan pengawasan dan pengendalian aparatur setempat.

Dalam video yang diterima Republika, seorang pria membawa karung berisi kumpulan sampah. Kemudian, dia berjalan ke sisi jembatan, dan membuang seluruh isi karung tersebut ke sungai di bawahnya.

Baca Juga

Aktivitas warga di sekitar tampak ramai. Namun, tidak ada yang menegur tindakan pria tersebut. Usai membuang sampahnya, pria itu kemudian berjalan pergi.

Kepala DLH Kabupaten Bogor, Ade Yana Mulyana, mengatakan, kejadian yang terjadi di wilayah seyogianya merupakan pengawasan dan pengendalian dari aparatur setempat. Mulai dari kepala desa atau lurah dan camat.

“Bukan langsung ke DLH. Di situ yang bertanggung jawab kan wilayah camat dan kepala desa, tegur dulu sana bagaimana pengawasannya,” kata Ade, Selasa (3/1/2023).

Ade mengakui, hal seperti itu tidak mungkin langsung tertangani oleh DLH Kabupaten Bogor seluruhnya. Menurutnya, hal serupa sebaiknya dikoordinasikan dan ditanyakan kepada aparatur wilayah setempat.

“Anak buah saya kan hanya bagian pengawasan, pengendalian. Efek jera dan pembinaan terhadap masyarakat itu adalah tugas dan fungsi dari kecamatan,” tegasnya.

Kendati demikian, Ade mengklaim, bukan berarti pihaknya lepas tanggung jawab. Hanya saja persoalan pengendalian di wilayah ada tupoksinya yang sudah dibagi. Sehingga, tidak mungkin DLH Kabupaten menangani secara langsung seluruh masalah yang ada.

“Harus tanya juga ke camat, selama ini kan tidak ada laporan. Seyogianya yang melaporkan itu desa ke kecamatan setempat, baru ke saya,” ujar Ade.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement